Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
SETO Mulyadi yang merupakan Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) menyambagi Markas Korps Brimob Kelapa Dua, Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat, Selasa sore (23/8).
Kak Seto ke Markas Brimob dalam rangka bertatap muka dengan mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri Irjen Ferdy Sambo yang kini ditahan akibat kasus pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J pada 8 Juli 2022.
"Kedatangan saya untuk meminta ijin kepada Ferdy agar bisa menemui anak-anaknya. Setelah bertemu Ferdy, memperbolehkan bertemu dengan anak-anaknya, " katanya.
Ia mengatakan bahwa sebelumnya sudah merencanakan menemui anak-anak dari Pak Ferdy Sambo (FS) dan Ibu Putri Cendrawatih (PC).
" Iya seperti yang sudah kami sampaikan, kami mau menemui anak-anak Pak FS dan Bu PC. Lalu dari pihak Mabes Polri disarankan langsung untuk meminta izin pada orang tuanya. Maka tadi kami bertemu pak FS dan diizinkan,”ujarnya.
Kak Seto menyampaikan bahwa FS mengucapkan terimakasih karena anak-anaknya diberi perhatian.
Baca juga: Silaturahim Elite Hadirkan Kesejukan
Seperti diketahui, anak FS mengalami perundungan terutama di media sosial akibat perbuatan FS “Supaya anak-anak tetap tegar dan terus berpikir positif, serta melanjutkan cita-citanya karena ada yang mau jadi polisi juga,” ucapnya.
Kepada Kak Seto, Ferdy menitip pesan agar disampaikan pada anak-anak. FS ingin anak-anaknya tetap diberi semangat. Perbuatan yang dilakukan FS diminta tidak dikaitkan dengan anak-anaknya.
“Yaitu tolong didampingi dan diberi semangat. Ditegaskan bahwa kalau ada kesalahan dari orang tua jangan diikuti, dan teruslah mencapai cita-citanya itu yang paling penting,” ungkapnya.
Kak Seto belum menyebut dirinya kapan akan bertemu dengan anak-anak FS. Yang jelas, kata Kak Seto saat ini sudah mendapat izin dari orang tua dan selanjutnya akan berkordinasi dengan sejumlah pihak agar tidak tumpang tindih dalam memberikan pendampingan pada anak-anak FS.
“Nanti kita bicarakan bersama, yang penting izinnya sudah diberikan. Jadi kami juga tentu bekerjasama juga dengan KPAI, Kementrian PPA. Jadi kami bersinergi intinya sama menjalankan amanat undang undang perlindungan anak,” jelas Kak Seto.
Kak Seto menuturkan, saat ini yang perlu diperhatikan adalah perlindungan atas hak anak-anak FS.
Ditegaskan Kak Seto, perlindungan anak tidak boleh diskriminatif. Kak Seto juga meminta agar masyarakat tidak mengaitkan perbuatan FS dengan anak-anaknya.
“Bahwa ini adalah anak yang membutuhkan perlindungan khusus. Perlindungan anak tidak boleh ada diskrikinasi, apakah anak penjahat atau yang lainnya. Mohon tidak dikaitkan atau dilabelisasi dari kasus orang tuanya,” ujar Kak Seto. (OL-4)
Kak Seto juga membagikan resep bagaimana agar anak menjadi sehat yaitu melalui resep gembira, namun gembira yang dimaksud bukan sebuah kata saja melainkan akronim yang memiliki beberapa arti.
Mengingat, anak-anak Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi menjadi korban perundungan akibat kasus hukum yang menjerat kedua orang tuanya.
Kak Seto mengatakan penerbitan Peta Jalan Perlindungan Anak di Ranah Daring menjadi sangat penting untuk melindungi anak dari berbagai potensi kekerasan yang terjadi di masa digitalisasi.
Penaikkan status ke tahap penyidikan menujukan tim khusus (timsus) bekerja sangat cepat. Namun, tetap menerapkan kaidah-kaidah pembuktian secara ilmiah.
Tim khusus gabungan pengusutan kasus tewasnya Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat juga menyita rekaman CCTV dalam perjalanan dari Magelang ke Jakarta.
Dedi mengatakan ada dua hp Brigadir Yosua yang tengah diperiksa labfor. Dia menyebut tim labfor masih bekerja.
PENGAMAT Kepolisian Bambang Rukminto menilai kesalahan Polri dalam kasus tewasnta Brigadir J ialah tak membuka hasil autopsinya ke publik.
"Kalau dari Perhimpunan Kedokteran Forensik Indonesia yang saya sudah dapatkan informasi ada tujuh orang,"
Kapolsek Metro Menteng Ajun Komisaris Besar Netty Rosdiana Siagian mengatakan, Bundaran HI bukan untuk tempat melakukan aksi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved