Headline
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.
Sepuluh tahun pembangunan yang dilakukan di era Presiden Joko Widodo harus dijaga dan dilanjutkan dengan baik. Sangat mahal harganya bagi bangsa ini jika pekerjaan-pekerjaan baik di dua periode kepemimpinan Jokowi harus ditata ulang, jika kepemimpinan nasional selanjutnya tidak lebih baik dari Jokowi.
Pernyataan itu ditegaskan Ketua Umum Pengurus Nasional Persekutuan Senior Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (PNPS GMKI) Febry Calvin Tetelepta pada pengukuhan PNPS GMKI 2022-2025 di Hotel Best Western Kemayoran, Jakarta Pusat, 28 Juli 2022.
“Para senior GMKI dengan senior kelompok Cipayung harus bersama-sama memikirkan masalah kepemimpinan bangsa setelah 2024. Apa yang dilakukan Presiden Jokowi sudah sangat baik. Kita berharap, setelah beliau, terpilih pemimpin yang lebih baik lagi untuk meneruskan legacy yang sudah dibangun Presiden Jokowi,” harap Febry.
Baca juga: HMI Cirebon Nilai Sikap Bebal Parpol Ciderai Demokrasi
Febry juga menekankan, masalah intoleransi dan radikalisasi masih menjadi persoalan serius yang harus ditangani bangsa ini.
“Masalah kebangsaan itu menjadi tanggung jawab kita bersama, terutama alumni Kelompok Cipayung,” katanya.
Deputi I Kepala Staf Kepresidenan ini menambahkan, membangun Indonesia dibutuhkan kerjasama dengan kelompok elemen lain. “Sampai saat ini saya masih percaya dengan kelompok Cipayung. Kita punya sejarah dengan Kelompok Cipayung, dan kita pastikan bangsa ini on the track di tangan alumni Kelompok Cipayung,” kata Febry.
Secara internal, Febry memastikan PNPS GMKI akan berfokus pada kegiatan di cabang-cabang. Pengurus Nasional akan berperan sebagai motivator, komunikator, dan fasilitator, tapi motor organisasi bertumpu pada aktivitas di cabang, sesuai mandat Pertemuan Raya Senior GMKI di Toraja dan Bitung.
Baca juga: Gerakan Mahasiswa Agen Perubahan
Febry juga menyatakan, PNPS akan mereposisi dan mereformulasi hubungan dengan GMKI. “Kita harus ubah dari relasi karitatif menjadi relasi transformatif, sehingga mereka mampu dan kuat menghadapi tantangan zaman yang lebih baik,” tukasnya.
Febry mengungkapkan tekadnya PNPS GMKI mendukung terbentuknya sekretariat GMKI di setiap cabang. “Di setiap pelantikan Pengurus Cabang Persekutuan Senior, saya selalu tekankan untuk membantu adik-adik BPC, terutama untuk membantu pengadaan sekretariat, terutama kepada bupati dan wali kota dari alumni Kelompok Cipayung,” kata Febry.
Baca juga: Cipayung Plus Jawa Barat Kompak Tolak Elitabilitas
Sekretaris Jenderal Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA-GMNI) Abdy Yuhana mengungkapkan founding fathers bangsa ini menyatakan Indonesia didirikan oleh semua kelompok, golongan dan kekuatan dari Sabang sampai Merauke. Karena itu, penting sekali untuk bersinergi dan bersama-sama dalam membangun bangsa ini.
“Saya baru pertama hadir, tapi langsung merasa menjadi bagian dari Persekutuan Senior GMKI. Kami berharap adanya sinergi. Tidak bisa bangsa ini maju bila hanya dikelola oleh satu kelompok saja,” urainya.
Baca juga: Alumni GMNI Serukan Gotong Royong Hadapi Disrupsi Ideologi Transnasional
Wakil Ketua Ikatan Keluarga Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) Yunus Razak mengemukakan, persoakan oligarki menjadi salah satu menjadi pekerjaan rumah bagi demokrasi Indonesia. Kekuatan pemilik modal lebih memiliki peran dominan di negeri ini untuk terpilih sebagai anggota legislatif maupun kepala daerah.
“Kalau aktivis kan bisanya berorasi dan mengonsep sesuai kapasitas keilmuan, tapi dikalahkan dengan orang yang memiliki uang. Menjadi tantangan kita agar alumni Kelompok Cipayung bisa lebih hanyak mengisi parlemen, sehingga keputusan-keputusan yang diambil sesuai harapan Kelompok Cipayung, yakni menjaga satu bangsa dan satu Tanah Air Negara Kesatuan Republik Indonesia,” paparnya.
Kelompok Cipayung berdiri pada 21-22 Januari 1972 di Cipayung, Jawa Barat, terdiri dari beberapa organisasi mahasiswa yaitu, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).
Pertemuan itu menghasilkan suatu kesepakatan berisi tujuh butir tentang ‘Indonesia yang Kita Cita-Citakan’ dan diberi nama ‘Kesepakatan Cipayung’.
Pada kotbah saat ibadah jelang pelantikan, Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia Gomar Gultom mengutip Yesaya 1:1-9 dengan menggarisbawahi bahwa makhluk sosial tidak bisa dilepaskan dari lingkungan sosial.
Menurutnya, kekristenan bertumbuh karena adanya hubungan relasi umat percaya tanpa teralinasi dengan kehidupan sosial.
“Pertumbuhan gereja bukan hanya mendengar kotbah atau pekabaran Injil, tetapi karena perilaku dan relasi sosial kekristenan dengan hubungan dalam dunia luar. Kredenda tanpa agenda sangat berbahaya. Tuhan memberkati agar PNPS GMKI menjadi alat gereja dalam menghadirkan diri sebagai garam dan terang di tengah masyarakat bangsa kita,” papar Gomar.
Dalam doanya, Gomar berharap agar melalui perkumpulan ini tersalur berkat bagi para mahasiswa Kristen dan masyarakat umum.
“Kami bersyukur untuk wadah ini, sehingga adik-adik mahasiswa kami tidak pernah merasa menjadi lelah dan lesu, menjadi teruna yang tidak jatuh tersandung, tetapi tetap menanti-nantikan Tuhan dan mendapat kekuatan baru, seumpama rajawali terbang dengan kekuatan sayapnya,” doa Gomar.
Pemerintah daerah agar memastikan pembentukan Satgas Ormas di seluruh kabupaten/kota dan rutin mengevaluasi kinerjanya.
Tim Unit Ranmor dan Tim Opsnal Unit Reskrim Polsek Bantar Gebang menangkap kedua pelaku pada 19 Juli 2025
Rakornas ini sebagai bagian dari rangkaian menuju Musyawarah Besar (Mubes) Ormas MKGR 2025 yang akan diselenggarakan di Jakarta, pada 29–31 Agustus mendatang.
Kemendagri membenarkan adanya aturan yang melarang organisasi masyarakat (ormas) untuk mengenakan seragam yang menyerupai TNI atau Polri.
Para pelaku dijerat dengan Pasal 368 KUHP terkait pemerasan, dengan ancaman hukuman 9 tahun penjara.
SOSIOLOG Universitas Nasional (Unas) Nia Elvina mengatakan pemerintah perlu mengevaluasi kembali keberadaan organisasi masyarakat (ormas) yang ada saat ini.
Acara ini juga membuka ruang diskusi seputar transformasi media digital dan relevansi storytelling dalam membangun keterhubungan yang berdampak di masyarakat.
Dengan pengawasan yang tepat, AI bukanlah ancaman, melainkan peluang besar yang dapat mempermudah kehidupan manusia.
Generasi muda percaya bahwa akuntan akan digantikan oleh mesin. Padahal, masih banyak potensi area pengembangan dan justru semakin dibutuhkan.
Proyek teater ini dipimpin oleh Dhiva Nanda Gusti Ayu Chalista sebagai Production Manager.
Letak geografis Kepulauan Riau yang terdiri dari 96 persen lautan menjadi modal besar dalam membangun industri berbasis kemaritiman.
UNIVERSITAS Samudra (Unsam) Langsa, terus berbenah menghadapi perkembangan zaman dan teknologi terkini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved