Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SETELAH mengumumkan 3 nama bakal calon presiden (capres) hasil Rapat Kerja Nasinal (Rakernas), Partai NasDem selanjutnya akan segera melakukan komunikasi politik dengan berbagai partai untuk bisa membangun koalisi.
Ketua DPP sekaligus Ketua Steering Committe (SC) Rakernas Partai NasDem Willy Aditya menjelaskan koalisi akan lebih mudah dengan kejelasan sikap NasDem pada tokoh yang diusung menjadi capres.
"Alasan kami umumkan capres lebih dulu ialah kami sadar betul bahwa magnet utama dalam mebangun koalisi ialah calon presiden," ungkap Willy ketika dihubungi di Jakarta, Sabtu (18/6) pagi.
Willy menjelaskan, pekan depan NasDem akan mengadakan pertemuan dengan partai politik (parpol) lain guna membahas pembentukan koalisi. Pengumuman 3 nama bakal capres yang diumumkan NasDem mendapat respon positif dari parpol lain.
"Ada beberapa telpon yang masuk, kami hari Rabu depan akan bertemu dengan salah satu parpol untuk membahas kelanjutan arah koalisi," ujar Willy.
Willy menegaskan pihaknya terbuka dengan partai manapun untuk membangun komunikasi politik. Termasuk dengan Partai Demokrasi Indonesia (PDI-P) selaku partai asal dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang namanya turut menjadi 1 dari 3 nama bakal capres yang diputuskan oleh NasDem.
"NasDem, tidak memiliki batasan dalam menjalin komunikasi apalagi dalam memajukan negara dan bangsa ini. Kami melihat capres dari aspek kefiguran," ungkapnya.
Willy menjelaskan, alasan kuat dibalik penunjukkan Anies, Ganjar, dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dalam busra bakal capres NasDem. Menurut Willy, ketiga nama tersebut dipilih berdasarkan pertimbangan rasionalitas politik yang mengacu pada hasil survei di lapangan.
"Kedua nama itu (Anies dan Ganjar) sangat dominan dan menjadi rasional untuk dilakukan. Sementara kalau Andika perkasa kami tentukan berdaskaran variabel yang lebih kualitatif sebagai komitemen menjaga stabilitas negara bangsa," ungkapnya.
Baca juga: Ganjarist : NasDem Sudah Dengar Suara Publik untuk Pilpres 2024
Terpisah, Ketua DPP PDIP bidang Politik Puan Maharani menegaskan partainya terbuka dengan partai manapun dalam menentukan koalisi. Koalisi tersebut dilakukan atas dasar untuk bekerjasama dalam membangun bangsa dan negara.
"Ya bisa aja kita ini berkoalisi dengan siapa aja. Kalau saya kalimatnya bukan koalisi tapi kerja sama. Bisa aja kita bekerja sama untuk membangun bangsa dan negara ini," kata Puan.
Puan pun lebih memilih untuk menghormati hasil Rakernas NasDem yang menghasilkan 3 nama bakal capres yang salah satu diantaranya berasal dari kader PDIP Ganjar Pranowo. Puan menilai masuknya Ganjar Pranowo dalam bursa capres NasDEm merupakan bentuk mekanisme politik yang berbeda-beda dari setiap parpol.
"Ya menurut saya jadi sah-sah saja. Mekanisme setiap partai politik berbeda-beda," ujar Puan.
Terkait siap capres yang akan didukung oleh PDIP, Puan menjelaskan hal tersebut menunggu keputusan dari Ketua Umum PDIP Megawatai Soekarnoputri. Hal tersebut akan dilakukan melalui kongres yang akan diadakan pada akhir Juni mendatang.
"Di PDIP sesuai dengan Kongres bahwa nanti yang aman menjadi capres adalah merupakan keputusan dari Ketum. Kita berpegang pada hal itu," tutur Puan. (A-2)
Ketua DPD Kabupaten Kolaka, Sultra, H Yahya Darise mengatakan perlu dipahami posisi gelaran pemilu merupakan pesta demokrasi yang seharusnya menjadi hal yang menggembirakan.
Syahrul Yasin Limpo mengatakan strategi dasar bagi kader partai yang selalu berfikir untuk kepentingan rakyat, kepentingan negara, dan kepentingan bagsa.
PARTAI NasDem tengah menggodok strategi dasar bagi partai melalui forum rapat kerja nasional (rakernas).
Willy menjelaskan dalam Rakernas, seluruh DPW Partai NasDem mengusulkan nama-nama capres ke DPP. Jumlahnya minimal tiga nama dan maksimal lima nama.
Hal itu dalam jumpa pers di Menara NasDem, Jakarta, hari ini, dan rekomendasi nama calon presiden nantinya akan disampaikan kepada Ketua Umum DPP NasDem, Surya Paloh.
Willy menjelaskan, politik gagsan menjadi tulang belakang sekaligus agenda besar yang akan dibawa oleh NasDem dalam menjalankan Rakernas yang diikuti oleh seluruh pengurus di semua provinsi.
GPMP menargetkan puluhan juta suara untuk pasangan calon nomor urut 1 Anies Baawedan-Muhaimin Iskandar (Amin) pada Pemilu 2024.
Elektabilitas kepala daerah akan meningkat dengan sendirinya apabila mereka mampu menunjukkan kinerja dan prestasi dalam mengendalikan pandemi di daerahnya masing-masing.
Para politisi sudah seharusnya punya tanggung jawab untuk membereskan pandemi covid-19 dulu. Apalagi hingga hari ini terjadi kenaikan eksponensial.
DI tengah penanganan pandemi covid-19 yang belum juga usai, pemberitaan di media massa sudah ramai dengan isu terkait dengan utak-atik calon presiden (capres) yang bakal maju di Pemilu 2024.
Sayangnya, ada sejumlah pihak yang sudah tidak sabar dan bernafsu untuk meraih jabatan dan kekuasaan dengan intrik-intrik politik yang begitu mudah dibaca masyarakat.
Nama Wali Kota Solo Gibran Rakabuming masuk dalam 6 besar calon presiden dengan elektabilitas tertinggi di angka 2,7%.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved