Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PENYANYI Sri Rossa Roslaina Handiyani alias Rossa mengakui menyanyi dalam acara robot trading DNA Pro Akademi di Bali pada 2021. Hal itu disampaikan Rossa saat memenuhi panggilan Bareskrim Polri.
"Oke, jadi saya memang menyanyi untuk sebuah acara, waktu itu juga saya enggak tahu seperti biasa kan penyanyi itu cuma tahu tanggal sekian, nyanyi di mana sudah gitu aja, di Bali," kata Rossa di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Kamis (21/4)
Rossa mengaku jarang menanyakan ke manajernya terkait kegiatannya sehari-hari. Baik itu acara pernikahan, jenis perusahaan dan lainnya.
"Jadi saya kurang paham waktu itu juga. Jadi saya diminta untuk menyanyi oleh manajemen saya karena suda ada kontrak, jadi saya nyanyi begitu saja sih," ungkap pelantun lagu Pudar itu.
Teteh Ocha sapaan akrab Rossa itu juga mengaku tidak memiliki hubungan personal dengan DNA Pro. Menurutnya, dia tidak membangun perkenalan dengan semua klien.
"Secara profesional saya nyanyi untuk sebuah acara, waktu itu sih enggak ada masalah jadi ya nyanyi-nyanyi biasa aja," ucap dia.
Menurut Rossa, saat acara tersebut bukan hanya ada dirinya saja. Melainkan juga ada grup musik Gigi dan beberapa penyanyi lainnya.
Dia pun tidak menyangka DNA Pro tersebut investasi bodong. Akibat peristiwa ini dia mengaku agak takut menerima tawaran pekerjaan.
"Enggak nyangka, mau terima kerjaan jadi agak takut," aku dia.
Di samping itu, dia membantah terlibat dan kerja sama dengan DNA Pro. Apalagi ikut membuat akun DNA Pro tersebut.
"Eggak (ada buat akun) saya juga enggak tahu acara DNA Pro itu apa dan sebagainya, jadi ya show aja," jelas penyanyi Diva Indonesia itu.
Rossa tiba di Bareskrim Polri sekitar pukul 19.09 WIB. Dia tampak mengenakan baju putih dan blazer hitam. Rosa datang untuk memenuhi panggilan sebagai saksi dalam pengusutan aliran dana para tersangka kasus investasi bodong robot trading DNA Pro Akademi.
Bareskrim Polri menetapkan 12 tersangka dalam kasus DNA Pro. Sebanyak lima orang tersangka masih dalam daftar pencarian orang (DPO) alias buron.
Tiga tersangka atas nama Daniel Zii, Eliazar Daniel Piri dan Ferawaty dicekal dan diterbitkan Red Notice. Ketiganya diduga berada di Turki.
Polisi menaksir kerugian korban investasi bodong DNA Pro mencapai Rp97 miliar. Kini, polisi tengah menelusuri aset para tersangka dan memeriksa para artis yang diduga menerima aliran dana dari tersangka. (OL-8)
Rossa menjelaskan mengenai karakternya dalam film Tak Ingin Usai di Sini, dirinya memerankan seorang penyanyi yang sedang frustasi dalam mencari lagu terbaru yang bagus.
ROSSA sukses menggelar konser tunggalnya bertajuk Here I Am, Jumat (23/5) malam. Tampil selama lebih dari 3 jam dihadapan sekitar 12 ribu penonton di Indonesia Arena, Senayan, Jakarta. Afgan
Diiring belasan penari latar, Rosa membuka konser dengan membawakan lagu Tegar
Rossa mengakui ide tersebut terinspirasi dari grup band Coldplay yang setiap menggelar konser selalu menerapkan konsep keberlanjutan untuk menjaga lingkungan.
Rossa mengatakan dirinya terinspirasi pada karakter generasi muda zaman sekarang atau Gen Z yang tidak sungkan untuk menyuarakan perasaan mereka.
Konser Here I Am membawa konsep bertajuk Celebrating a New Era: Music, Movement & Meaning.
Terungkapnya kasus itu berawal dari ratusan orang yang melakukan penggerebekan di rumah tersangka bernama, Ayu Rahayu, 33, di Citapen Sukatani, Purwakarta.
PERWAKILAN korban investasi koin kripto bodong EDCCash mendatangi Komisi III DPR, Senin (17/3). Mereka meminta bantuan agar kasus tersebut dapat diselesaikan
Pada 2021 lalu, Bareskrim Polri menangkap enam tersangka terkait dugaan tindak pidana penipuan, penggelapan, dan pencucian uang menggunakan aplikasi kripto EDCCash
Perlu adanya langkah cepat dan pemblokiran situs-aplikasi ilegal dengan koordinasi sesama kementerian dan lembaga.
Polsek Gambir, Jakarta Pusat (Jakpus) masih memburu orang warga negara asing (WNA) asal Tiongkok yang diduga menjadi otak investasi bodong bermodus aplikasi kencan.
KEPOLISIAN menangkap 20 orang tersangka penipuan investasi bodong bermodus aplikasi kencan di Jakarta Pusat (Jakpus)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved