Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Resmikan Defend ID, Presiden: Saya Tunggu Sejak Lama

Andhika Prasetyo
20/4/2022 15:33
Resmikan Defend ID, Presiden: Saya Tunggu Sejak Lama
Presiden Jokowi bersama Wapres Ma'ruf Amin meninjau alutsista dalam peringatan HUT TNI.(Antara)

PRESIDEN Joko Widodo mengapresiasi terwujudnya holding BUMN industri pertahanan atau Defense Industry Indonesia (Defend ID) yang baru saja diresmikan di Surabaya, Jawa Timur.

Jokowi, sapaan akrabnya, mengaku sudah lama mendorong perusahaan negara yang bergerak di sektor pertahanan untuk berkolaborasi. Serta, bersinergi guna mewujudkan industri pertahanan yang lebih kuat di masa depan.

"Saya mengapresiasi pembentukan holding BUMN industri pertahanan. Sudah lama ini saya tunggu-tunggu," ujar Kepala Negara saat meresmikan Defend ID, Rabu (20/4).

Baca juga: TNI AU Tidak Bisa Bergantung pada Alutsista Saja

"Saya kejar-kejar terus, agar BUMN industri pertahanan kita jauh lebih terkonsolidasi. Punya ekosistem semakin kuat, mampu bersaing secara sehat dan menguntungkan," imbuhnya.

Menurut Presiden, penggabungan BUMN industri pertahanan adalah sebuah kewajiban demi membangun kemandirian. Dalam bidang tersebut, Indonesia tidak boleh terus menerus bergantung pada negara lain.

Apalagi, industri pertahanan merupakan sektor vital yang harus dikembangkan. Tujuannya, memenuhi kebutuhan pertahanan pokok dan menjaga kedaulatan Negara Kesaturan Republik Indonesia (NKRI).

Baca juga: Fokus Modernisasi Alutsista, Anggaran Kemenhan Harus Dievaluasi

"Untuk mewujudkan itu, industri pertahanan harus ktia wujudkan bersama-sama, tidak bisa sendiri-sendiri, tidak bisa parsial," pungkas Jokowi.

Kepala Negara berharap peluncuran Denfend ID bisa menjadi batu loncatan. Khususnya, transformasi dalam membangun ekosistem pertahanan yang kuat, modern dan mandiri.

"Kita harus mampu bersaing dan menguasai pasar di dalam negeri dan diperhitungkan di pasar internasionl," tutupnya.(OL-11)




Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya