Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
MENTERI Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan melakukan bincang dengan puluhan mahasiswa Universitas Indonesia (UI) yang berunjuk rasa saat dirinya memberikan kuliah umum.
“Mau kalian apa biar saya jawab,” kata Luhut saat menemui puluhan mahasiswa di Balai Sidang UI, Selasa (12/4).
Baca juga: KPU RI Lakukan Kerja Berkelanjutan
Luhut bertanya pada mahasiswa siapa menyebut kalau dirinya meminta masa jabatan Presiden sebanyak tiga periode. “Sekarang saya mau tanya, siapa yang bilang saya minta supaya Presiden Jako Widodo (Jokowi) itu tiga periode? Saya tanya,” ucap Luhut kepada mahasiswa.
Luhut menegaskan dirinya tidak pernah meminta masa jabatan Presiden selama tiga periode, itu hoax.
Luhut meminta puluhan mahasiswa mendengar langsung dari dirinya bukan dari media. “Dengar dari saya saja. Dengerkan ya, jangan marah-marah, saya tidak pernah mengatakan jabatan presiden tiga periode. Itu tidak pernah. Yang pernah saya katakan, adalah banyak di bawah itu minta pemilu ditunda. Itu aja. Apa salah?” tanyanya.
Mahasiswa pun meminta Luhut untuk membuka big data. Namun Luhut mengatakan dirinya punya hak untuk tidak membuka perihal big data tersebut. “Kan saya punya hak juga untuk tidak meng-share sama kalian, tidak ada masalah. Kenapa harus ribut. Kamu harus belajar berdemokrasi ke depan, bahwa kamu dengan istrimu, pacarmu saja bisa beda pendapat. Tidak perlu emosiaonal,” ujarnya.
Menurut Luhut, beda pendapat itu hal yang wajar dan sah. Namun mahasiswa terus mendesak Luhut untuk mempertanggungjawabkan ucapannya sebagai pejabat publik.
Menanggapi hal itu, Luhut bertanya apa hak dan kewajibannya mempertanggungjawabkan ucapan tersebut yang menurutnya itu adalah asumsi semata.
“Saya punya anak juga mahasiswa jadi jangan emosional, kalian dengarkan juga. Jadi saya mau bilang kita beda pendapat silakan. Nanti dengan istrimu beda pendapat tidak harus berantem. Apa hak kewajiban saya mempertanggungjawabkan. Kamu berasumsi (soal tiga periode), tidak boleh,” ucapnya.
Ditegaskan bahwa Pemilu tetap digelar pada tahun 2024. “Presiden Jakowi sudah bilang pemilu tetap 14 Februari 2024,” tandas Luhut.
Mahasiswa terus bertanya agar Luhut membuka mengenai big data itu disampaikan atas keinginan siapa. Namun Luhut tetap tidak menjelaskan. Ketika mahasiswa berteriak untuk membuka soal big data pun Luhut menanggapi dengan santai.
“Saya bilang saya yang ngomong gak ada yang lain. Saya hanya sampaikan ada data begini. Dengarkan kamu anak muda, kamu nggak berhak juga nuntut saya. Karena saya juga punya hak untuk tidak memberitahu,” katanya.
Ucapan Luhut itu membuat mahasiswa tak gencar mencecarnya. Bahkan Luhut dianggap bersikap otoriter pada mahasiswa.
“Kalau otoriter saya nggak samperin kamu,” pungkas Luhut (OL-6)
Program Magang Berdampak bertujuan meningkatkan angka partisipasi mahasiswa dalam dunia kerja juga untuk mencetak agen perubahan yang mampu menjawab tantangan masa depan.
Diversifikasi pilihan negara dan universitas tujuan studi menjadi krusial; jangan hanya terpaku pada satu atau dua negara, tetapi namun perluas pilihan ke negara lain.
Program ini merupakan bentuk nyata negara dalam mencetak talenta unggul yang mampu bersaing di kancah global, sekaligus berkontribusi nyata dalam pembangunan nasional.
Prodi S2 dan S3 FEB UNJ tidak hanya menawarkan pendidikan berkualitas, tetapi juga pengalaman akademik yang membangun jejaring profesional.
Program beasiswa ini merupakan wujud nyata komitmen UP dalam mendukung talenta muda yang memiliki prestasi luar biasa di luar bidang akademik.
Sahabat-AI juga menjadi wadah pembelajaran bagi talenta muda Indonesia.
Bayu melaporkan bahwa struktur kepengurusan baru telah terdaftar secara resmi melalui Keputusan Menteri Hukum dan HAM Nomor AHU-0000825.AH.01.08.TAHUN 2025.
Dalam konteks Indonesia, kebijakan publik sering kali menjadi paradoks yang menyakitkan, alih-alih menyelesaikan masalah justru melahirkan konflik baru.
KETUA Umum Rampai Nusantara, Mardiansyah Semar, menegaskan bahwa hak politik Presiden ketujuh RI Joko Widodo (Jokowi) sebagai warga negara dilindungi oleh undang-undang.
Sebagaimana dirumuskan para pendiri bangsa, demokrasi Indonesia dibangun di atas kesepakatan kebangsaan—yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
PPP yang melirik figur di luar partai untuk jadi ketum juga imbas tidak berjalannya kaderisasi. Figur di luar partai yang berduit juga diperlukan untuk kebutuhan partai.
"Dari segi teoretis dan data empiris, pemilu yang baru dilaksanakan ini justru merugikan kualitas demokrasi."
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved