Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
BARESKRIM Polri mengagendakan pemeriksaan manajer klub sepak bola Madura United terkait kasus investasi bodong robot trading Viral Blast Global pekan depan. Pihak club sepak bola itu akan diperiksa untuk menelusuri aliran dana dari tersangka Zainal Hudha Purnama.
"Saat ini sedang dijadwalkan penyidik, pemeriksaanya pekan depan," kata Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Gatot Repli Handoko di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, hari ini
Gatot mengatakan pemeriksaan pekan depan adalah panggilan kedua. Manajer Madura United itu tidak bisa menghadiri panggilan pertama beberapa waktu lalu.
"Dari pihak manajer meminta jadwal ulang untuk diperiksa kepada penyidik," ungkap Gatot.
Sebelumnya, Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dirtipideksus) Bareskrim Polri Brigjen Whisnu Hermawan mengatakan pihaknya akan memeriksa pihak Madura United untuk menelusuri aliran dana dan mengusut peran Zainal. Pasalnya, Zainal adalah salah satu manajer di Madura United.
"Penyidik merencanakan akan melakukan pemeriksaan kepada pihak klub sepak bola Madura United terkait peran salah satu tersangka Zainal Hudha Purnama yang menjadi manajer klub sepak bola tersebut," kata Whisnu dalam keterangan tertulis, Selasa (22/3).
Whisnu mengatakan selain peran, pihaknya juga akan mendalami dana sponsorship dari PT Trust Global Karya (Viral Blast) ke Madura United. Sebab, kata Whisnu, Zainal juga melakukan kerja sama sponsorship kepada beberapa klub sepak bola lainnya.
"Rencananya juga akan dilakukan pemeriksaan tentang aliran dana dari PT Trust Global Karya (Viral Blast), karena patut diduga menerima harta kekayaan hasil kejahatan penipuan robot trading Viral Blast tersebut," ungkap jenderal bintang satu itu.
Dittipideksus Bareskrim Polri menetapkan empat direksi PT Trust Global Karya sebagai tersangka dalam kasus ini. Yakni RPW, Minggus Umboh, Zainal Hudha Purnama, dan Putra Wibowo. Sebanyak tiga tersangka telah ditahan, sedangkan Putra Wibowo masih diburu. (OL-4)
Terungkapnya kasus itu berawal dari ratusan orang yang melakukan penggerebekan di rumah tersangka bernama, Ayu Rahayu, 33, di Citapen Sukatani, Purwakarta.
"Apakah aliran dana yang mengalir tersebut juga ada kaitannya dengan tindak pidana penipuan robot trading Viral Blast ini."
Namun, Awi tidak menyebut sosok JI dan jabatannya. Pasalnya, saat ini polisi masih menyelidiki kasus investasi bodong tersebut.
Para klien Jouska menilai ada kejanggalan saat ditawarkan upaya penyelesaian masalah dengan skema ganti rugi. Jouska diduga melakukan tindak pidana penipuan dan pencucian uang.
Terdapat informasi, total nilai kerugian nasabah dalam kasus gagal bayar ini mencapai Rp1,3 triliun.
BURONAN kasus penipuan dan penggelapan berkedok investasi singkong bodong M Yusuf Hasyim ditangkap polisi di Season City, Jakarta Barat, Kamis malam (19/11)
Menurut Whisnu, kasus itu mulanya mencuat karena laporan sejumlah anggota robot trading Viral Blast merasa dirugikan.
Kuasa hukum korban Firman H Simanjuntak mengatakan total kerugian yang dialami para korban mencapai Rp210 miliar
Indra mulai diperiksa sebagai saksi oleh penyidik sejak pukul 13.30 WIB. Menurut Ramadhan, pemeriksaan berakhir pada 20.10 WIB.
Ramadhan hanya menegaskan pihaknya akan menelusuri pihak lain yang terlibat dalam penipuan investasi melalui aplikasi Binomo.
Sampai sekarang katanya belum pernah terdengar penyidik memanggil prinsipal atau pemilik aplikasi.
"Intinya masyarakat harus mengecek legalitas perusahaannya sebelum berinvestasi. Harus cek betul apakah ada legalitasnya atau tidak,"
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved