Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Korban Investasi Bodong Fahrenheit Tuding Satgas Waspada Investasi Lambat

Yakub Pryatama Wijayaatmaja
24/3/2022 11:09
Korban Investasi Bodong Fahrenheit Tuding Satgas Waspada Investasi Lambat
Ilustrasi(Medcom)

SETELAH marak masyarakat yang melapor karena dirugikan oleh platform penipuan investasi illegal binary options, kini korban penipuan investasi robot trading bodong aplikasi Fahrenheit mulai bermunculan.

Salah satunya ialah Chris Ryan yang mengaku kehilangan uang hingga US$5.000. Angka yang cukup fantastis.

Chris membeberkan dirinya dijanjikan bisa menghasilkan profit hingga 40%. Janji manis itu yang membuat Christ percaya diri berinvestasi melalui robot trading Fahrenheit.

Baca juga: Polisi Tetapkan 4 Tersangka Kasus Trading Fahrenheit

“Jadi pertama masuk itu Agustus 2021, masuk uang sekitar US$500. Yang ditawarkan perbedaan robot trading Fahrenheit itu ada marketnya, yaitu market crypto,” jelas Christ.

“Ruginya saat awal perjanjiannya. Mereka mengatakan ada analisa robot dengan manajemen risiko. Tapi nyatanya mereka dengan sengaja me-margin call-kan, me-loss-kan, semua investasi hingga 60 kali,” imbuhnya.

Selain dirinya, Chris menduga ada sekitar 20.000 korban member yang uangnya raib ditelan platform tersebut.

Ia pun meminta Satgas Waspada Investasi, yang diketuai Otoritas Jasa keuangan (OJK), agar jangan membiarkan situs investasi illegal ini berkeliaran di dunia maya.

“Mungkin lebih ke pencegahannya, jangan ada pembiaran. Satgas harus lebih cepat dalam memblokir,” ungkapnya.

“Harapannya saya dan kawan-kawan sesama korban ingin ada kejelasan. seharusnya OJK memblokir sejak awal jangan pas banyak korban,” tambah Chris.

Menurutnya, salah satu faktor banyaknya korban yang tertipu investasi bodong lantaran pergerakan tim Satgas Waspada Investasi yang tergolong lamban.

“Sudah terlambat,” pungkasnya. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya