Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Kepala BIN: IKN Nusantara Terobosan Wujudkan Visi Indonesia 2045

Mediaindonesia.com
11/3/2022 10:15
Kepala BIN: IKN Nusantara Terobosan Wujudkan Visi Indonesia 2045
Kepala Badan Interlijen Negara, Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan.(MI/Susanto)

PANDEMI Covid-19 sedikit banyak telah membuyarkan proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia. Indonesia harus punya terobosan besar untuk tetap bisa menjadi kekuatan ekonomi ke-5 terbesar dunia pada 2045. Pembangunan IKN Nusantara salah satunya.

Sebelum pandemi, berbagai lembaga ekonomi dan keuangan dunia sepakat melihat Indonesia sebagai emerging power yang akan menjadi kekuatan ekonomi dunia dalam rentang satu-dua dekade mendatang. IMF, World Economic Forum, World Bank, Asian Development Bank, maupun PricewaterhouseCoopers dan McKinsey sepakat; Indonesia akan melompat dari urutan ke-16 selama ini ke peringkat kelima pada 2045.

Namun, disrupsi pandemi mengaburkan optimisme ini. Sejumlah parameter berubah. Dua tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi Indonesia terkontraksi dari minimal 5 persen selama sepuluh tahun terakhir.

“Pemulihan ekonomi nasional berjalan relatif baik. Kita berhasil mencapai pertumbuhan 3,69 persen pada 2021, lebih tinggi dibanding 2020 yang hanya 2,07 persen. Tapi, ini bukan angka yang memadai untuk mewujudkan Visi Indonesia 2045,” ujar Kepala Badan Interlijen Negara, Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Jumat (11/3/2022).

Visi Indonesia 2045 dicanangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada tahun 2019 lalu, sebagai gambaran wujud Indonesia di usia 100 tahun kemerdekaan. Indonesia saat itu, menurut visi ini, telah menjadi negara Berdaulat, Maju, Adil, dan Makmur. Antara lain ditandai dengan keberhasilannya berada di peringkat 5 kekuatan ekonomi dunia.

Kini, menurut KABIN, Indonesia membutuhkan terobosan besar dan kreatifitas yang luar biasa untuk bisa tetap di peta jalan Visi Indonesia 2045. Salah satunya, dengan keputusan besar memulai pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, tahun ini juga.

Dengan pembangunan IKN Nusantara, lanjut Budi Gunawan, jalan Indonesia untuk kembali dan melampaui level pertumbuhan sebelum pandemi terbuka. Indonesia akan lebih cepat memiliki model ekonomi berbasis digital sebagai pendorong pertumbuhan. Juga mengadopsi arah ekonomi berkelanjutan, bersahabat dengan alam, dan lebih merata secara geografis. Struktur ekonomi Indonesia saat ini secara spasial didominasi Pulau Jawa (57,89 persen), padahal potensi wilayah lain sangat besar.

“Ini penjelasan mengapa Presiden Jokowi memutuskan pembangunan IKN harus dimulai sesegera mungkin. IKN Nusantara didesain sebagai kawasan pertumbuhan baru dengan semua kriteria tadi; smart, green, dan sustainable. Kita ingin memanfaatkan momentum akselerasi pembangunan nasional untuk mewujudkan Visi Indonesia 2045,” kata Budi Gunawan.

Harapan Pertumbuhan dan Pemerataan

Harapan akan terjadinya percepatan pertumbuhan ekonomi di Kalimantan diungkapkan berbagai kalangan. Ketua Persekutuan Adat Dayak Balikpapan, Lampang Bilung, menyatakan, pembangunan IKN Nusantara akan meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat setempat sebagai konsekuensi investasi dan penciptaan lapangan pekerjaan.

"Pembangunan IKN di wilayah ini juga akan mendorong percepatan pengembangan SDM lokal, karena kami yakin tidak akan ditinggalkan. Kami didorong untuk ikut maju mengikuti kemajuan IKN Nusantara," ujarnya.

Hal senada disampaikan Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kutai Kartanegara, Muhammad Askin Bahar. Menurutnya, keberadaan IKN di Kaltim akan membawa perubahan besar.

"Jelas masyarakat akan mengalami perubahan, tidak hanya secara ekonomi dan teknologi, tetapi juga sosial budaya. Akan banyak sarana dan prasarana yang akan membentuk peradaban yang lebih maju, misalnya lembaga pendidikan dan pelatihan,” ujar Askin Bahar. (OL-13)

Baca Juga: KSP: Bambang-Dhony Kombinasi Sempurna untuk Nusantara



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya