KOMISI Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) meminta negara untuk segera menjaga dan melindungi generasi muda dan anak-anak yang terdampak konflik di Desa Wadas, Jawa Tengah. Sebab kejadian pada Selasa (8/2) menimbulkan trauma mendalam.
"Khusus anak-anak di Desa Wadas, Komnas HAM meminta agar pemerintah setempat menyiapkan kelangsungan masa depan anak-anak jika nanti ada solusi yang bisa diterima semua pihak," kata Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara saat memberikan keterangan resmi, di Jakarta, Kamis (24/2).
Beka mengatakan terdapat kelompok rentan yang mengalami trauma terutama anak-anak dan perempuan. Untuk itu, pemerintah setempat juga harus melakukan pemulihan atau trauma healing.
"Komnas HAM juga menemukan adanya masyarakat yang saling melakukan perundungan. Ini juga harus dilindungi," ujar Beka.
Perundungan antarwarga tersebut terjadi karena adanya dua kelompok yang berbeda pandangan, yakni setuju dan tidak setuju terkait pengukuran tanah di Desa Wadas. Setelah kejadian itu, masyarakat terpecah menjadi dua kelompok.
Baca juga: Komnas HAM Ungkap Kekerasan Dialami Warga Wadas
Ia mengatakan negara harus serius menuntaskan masalah di Wadas, termasuk memulihkan warga yang menjadi korban kekerasan fisik dan mental. Komnas HAM juga merekomendasikan kepada Pemerintah Provinsi dan Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah menjamin agar peristiwa kekerasan tidak terulang.
"Ini harus dipenuhi oleh Gubernur Jawa Tengah dan Kapolda Jawa Tengah," ujar Beka.
Menurut dia negara juga diminta melakukan evaluasi menyeluruh dan memperbaiki pendekatan untuk menuntaskan masalah di Wadas.
"Bagi masyarakat yang terdampak akibat adanya pembangunan Bendungan Bener, Gubernur Jawa Tengah harus memberikan perlindungan serta menghindari terjadinya penggusuran warga," pungkasnya. (P-5)