Headline
Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan
Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah
PARTAI Rakyat Adil Makmur (Prima) tidak mempersoalkan masa kampanye yang akan diperpendek menjadi 120 atau 90 hari.
Hal itu diutarakan Ketua Umum Prima Agus Jabo Priyono. Menurutnya, tidak masalah jika masa kampanye diperpendek. Namun, dengan catatan media dan alat peraga diatur secara kerat oleh penyelenggara pemilu.
"Kami sedang fokus menghadapi proses verifikasi, karena politik di Indonesia ini berat. Bagi kami, masa kampanye panjang atau pendek tidak ada persoalan yang penting adil," ujar Agus saat dihubungi, Minggu (6/2).
Baca juga: Anies Baswedan Dijodohkan dengan Airlangga di Pilpres 2024
Menurutnya, pengaturan yang baik dan adil akan membuat kesempatan yang sama bagi partai besar dan kecil, termasuk partai politik pendatang baru. "Misal, parpol yang ada akses media harus diatur secara adil. Yang punya sumber daya kuat bisa pasang iklan, yang tidak punya sumber daya bagaimana?" pungkasnya.
Pernyataan senada juga disampaikan Ketua Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) Gede Pasek Suardika. Dia pun tidak mempersoalkan masa kampanye yang hanya 120 hari. Terpenting, sosialisasi dari penyelenggara pemilu tentang partai politik yang akan berkompetisi pada 2024.
"Hendaknya penggunaan IT sebagai sarana berkomunikasi dan bersosialisasi jangan dibatasi dengan birokrasi yang ribet. Sebab eranya sekarang era IT," tutur Gede.
Baca juga: Wapres: Pemimpin Jangan Berpuas Diri dengan Standar Lokal
Dalam pemiu 2024, lanjut dia, harus memperhatikan faktor luasnya wilayah Indonesia dan kondisi geografis, yang akan menjadi tantangan. "Tapi, kami tetap berikhtiar dan tidak cengeng untuk berkompetisi. Walau kami tahu semakin pendek masa kampanye, menguntungkan di partai yang lama dan besar saja," katanya.
Pihaknya berharap pemilu bisa menjadi momentum penting untuk meningkatkan kualitas demokrasi di Tanah Air. Menurutnya, perlu dukungan semua pihak, agar pesta demokrasi berjalan dengan sehat.(OL-11)
Sejumlah partai politik yang pernah mengganti logo ternyata tidak memberikan efek positif. Beberapa justru suaranya ambles.
Ketum PSI Kaesang Pangarep berkomitmen partainya terus bertransformasi menjadi partai yang inklusif dan terbuka. Ia mengajak kader PSI untuk berpartisipasi aktif dalam Pemilu Raya
WAKIL Ketua Badan Legislasi DPR RI Ahmad Doli Kurnia mengkritik Mahkamah Konstitusi (MK) yang telah melampaui kewenangan konstitusional karena menetapkan pemisahan pemilu nasional dan lokal
Peneliti BRIN Lili Romli meminta partai politik menyudahi polemik soal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang memisahkan antara pemilihan umum (pemilu) nasional dan lokal
Peneliti BRIN Lili Romli meminta partai politik menyudahi polemik soal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang memisahkan antara pemilihan umum (pemilu) nasional dan lokal
SEJUMLAH partai politik menyatakan penolakannya terhadap Putusan MK Nomor 135/PUU-XXII/2024 soal pemisahan pemilihan umum (pemilu) nasional dan daerah atau lokal.
WARGA Jakarta dikejutkan oleh pemandangan tidak biasa pada Jumat, (18/7). Tiga unit mobil sport supercar dengan desain visual mencolok, bersama tiga truk LED bergaya futuristik,
Dalam kampanye ini, pengguna cukup menyelesaikan sejumlah perjalanan mobil menggunakan aplikasi inDrive
Gerakan sosial rentan terhadap disinformasi dan kebisingan dari buzzer yang mengaburkan informasi.
Melalui kampanye ini, diharap masyarakat melihat skin-tightening bukan hanya sebagai perawatan, tapi juga bentuk investasi perawatan diri yang memberdayakan.
ARYADUTA Bali secara resmi meluncurkan kampanye kuliner tahunannya, Sapta Rasa, yang kini memasuki tahun ketiga.
Earth Hour bukan hanya tentang memadamkan lampu selama satu jam, tetapi juga bertujuan untuk membangun kesadaran kolektif dan aksi nyata dalam melindungi lingkungan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved