Headline
Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.
INDIKATOR Politik Indonesia merilis hasil survei terbaru terkait calon presiden (capres). Dari temuan tersebut, kader Partai Golkar Dedi Mulyadi lebih dipilih oleh responden menjadi Presiden RI ketimbang ketua umumnya Airlangga Hartarto.
Menanggapi hal tersebut, Dedi Mulyadi mengaku tidak memikirkan hasil survei tersebut. Baginya, saat ini, yang terpenting adalah bekerja dengan baik sebagai wakil rakyat.
“Saya mah mikirnya hanya kerja sebagai anggota DPR,” ujar Dedi kepada wartawan, Selasa (11/1).
Baca juga: Dedi Mulyadi Lebih Populer Dibanding Airlangga Hartarto, Mekeng : Dia Merangkul Masyarakat
Bagi Wakil Ketua Komisi IV DPR itu, menjadi wakil rakyat saja dirinya sudah bersyukur. Karenanya, Dedi mengaku akan menjalankan tugas sebagai anggota dewan dengan sebaik-baiknya.
“Segini saja sudah uyuhan (masih untung),” katanya.
Adapun temuan Survei Indikator Politik Indonesia memaparkan ‘Top Of Mind Pilihan Presiden’. Di survei tersebut, Indikator mengajukan pertanyaan siapa yang dipilih oleh masyarakat menjadi Presiden RI jika Pilpres dipilih saat ini.
Diketahui, hasil survei Indikator mengungkapkan, elektabilitas Dedi mencapai 1%, sedangkan Airlangga 0,1% saat responden ditanya secara spontan soal pilihan presidennya tanpa ada opsi nama (top of mind). Nama Dedi tidak pernah masuk bursa calon presiden (capres) sebelumnya.
Rendahnya tingkat keterpilihan Airlangga tersebut juga tecermin dari pertanyaan lain soal capres dalam simulasi 33 dan 19 nama semiterbuka pada survei yang sama. Secara berturut-turut, Airlangga meraih 0,2% dan 0,9%.
Riset Indikator itu dilaksanakan pada 6-11 Desember 2021 dengan melibatkan 2.020 responden yang memiliki hak suara di 34 provinsi se-Indonesia. Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling yang terdisitribusi secara proporsional di seluruh provinsi.
Toleransi kesalahan (margin of error/MoE) survei ini sekitar kurang lebih 2,9%. Adapun tingkat kepercayaannya (level of confidence) sebesar 95%.
Hasil survei tersebut sebelumnya juga direspons Wakil Ketua Umum Partai Golkar Melchias Markus Mekeng.
Dirinya mengakui, Dedi Mulyadi mendapatkan perhatian publik lebih baik ketimbang Airlangga Hartarto. Alasannya, Dedi intens mempublikasi berbagai aktivitasnya terjun ke lapangan di media sosial.
Oleh karena itu, anggota Komisi XI DPR itu berpesan kepada Airlangga Hartarto dan juga tokoh-tokoh lainnya untuk bisa berbenah diri menaikkan elektabilitas mereka.
“Kalau ada yang ingin jadi pemimpin dan masih di bawah (elektabilitasnya), ya, berubahlah gayanya supaya bisa menguber menjadi yang di atas. Semuanya, termasuk Pak Airlangga, karena ini fakta,” urainya. (RO/OL-1)
MUSYAWARAH Daerah (Musda) XI Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Sulawesi Tengah dipastikan berlangsung mulai 24 hingga 25 Augustus 2025.
Partai Golkar menyatakan akan menyiapkan posisi khusus bagi Setya Novanto jika ia memutuskan kembali aktif di partai.
Politikus Partai Golkar Soedeson Tandra merespons soal polemik Setya Novanto yang bebas bersyarat setelah mendapatkan remisi dari pemerintah
Dalam pidatonya, Wakil Ketua Golkar DKI Ashraf Ali menegaskan bahwa perjuangan para pahlawan harus diteruskan dengan cara yang relevan di era modern ini.
Idrus menyampaikan bahwa Ketua Umum Golkar, Bahlil Lahadalia, telah menginstruksikan seluruh kader partai untuk berada di barisan terdepan dalam mengawal program pemerintah.
Partai Golkar meyakini isu musyawarah nasional luar biasa (munaslub) yang belakangan ini santer dibicarakan tidak diembuskan oleh pihak Istana.
Airlangga Hartarto menilai IGK Manila punya peran dan jasa dalam perkembangan olahraga wushu di Indonesia
Presiden rabowo Subianto menyoroti capaian pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 5,12% sebagai salah satu yang tertinggi di kawasan G20 maupun ASEAN.
Dari jumlah tersebut, 70% merupakan batu bara berkualitas rendah, sedangkan sisanya adalah batu bara berkualitas sedang dan tinggi.
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan pemerintah menargetkan total investasi sebesar Rp13.000 triliun pada periode 2025-2029.
Pada semester pertama 2025 ini, tiga lembaga pemeringkat skor kredit internasional memberikan outlook stabil terhadap Indonesia, yakni Moody’s (Baa2), Fitch (BBB), dan S&P (BBB).
PROSES perundingan antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS) mengenai kesepakatan tarif perdagangan telah ditempuh melalui tahapan yang panjang dan inklusif.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved