Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Peneliti BRIN Sebut Pasangan Ganjar-Erick Disukai Pemilih Milenial

Mediaindonesia.com
19/12/2021 21:20
Peneliti BRIN Sebut Pasangan Ganjar-Erick Disukai Pemilih Milenial
Peniliti Pusat Penelitian Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Wasisto Raharjo Jati.(Foto/Instagram.wasisto  )

PENELITI Pusat Penelitian Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Wasisto Raharjo Jati, memperkirakan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) akan didominasi kandidat muda yang saat ini duduk di jabatan publik.

Fenomena ini dinilai wajar sebab masyarakat ingin melihat transisi kepemimpinan Nasional di tahun 2024 tidak lagi ada keterikatan dengan masa lalu. Diharapkan figur baru dan muda ini dapat melakukan estafet kepemimpinan Nasional.

Munculnya kandidat pemimpin dari kalangan muda ini disebabkan menguatnya persepsi pemimpin populis. Calon pemilih pemula dinilai Wasisto tak lagi memilih berdasarkan sosok karismatik sebagai satu-satunya tolak ukur seperti di era sebelumnya.

Ini disebabkan calon pemilih pemula saat ini sudah tidak lagi terikat idiologi masa lalu. Presepsi ini muncul dan dibuktikan dengan berbagai survei memunculkan nama pemimpin muda serta baru.

"Sekarang pemilih sudah sangat pintar. Saat ini yang dibutuhkan bukan lagi sekadar slogan. Mereka melihat apakah calon pemimpin yang ada merakyat dan mampu menyelesaikan berbagai masalah Nasional," ungkap Wasisto dalam keterangan pers, Minggu (19/12).

"Pemilih pemula tidak lagi memilih pemimpin berdasarkan karismatik, jargon atau dinasti politik. Pemilih milenial dan gen Z tak suka dengan sesuatu yang formal dan terlalu simbolis. Mereka menginginkan yang realistis," jelasnya.

Pasangan Ganjar Pranowo dan Erick Thohir saat ini termasuk pasangan yang paling banyak masuk dari berbagai survei yang dilakukan lembaga survei politik di Indonesia.

Memang pasangan Ganjar Erick saat ini aktif di berbagai platform media sosial yang digemari calon pemilih milenial. Sehingga pasangan Ganjar Erick dinilai mampu menyelesaikan berbagai masalah Nasional.

"Mereka kerja dan turun langsung ke lapangan. Calon pemilih milenial melihat itu di sosial media Ganjar dan Erick. Para pemilih pemula yang tidak tau politik ini memberikan apresiasi positif terhadap pasangan tersebut," ucapnya.

"Bahkan gaya pasangan Ganjar Erick dikesehariannya dianggap sama dengan karakter calon pemilih milenial. Apalagi mereka memberikan kinerja nyata dalam perbaikan ekonomi," papar Wasisto.

Misalnya, kerja yang selama ini dilakukan Ganjar sebagai Gubernur Jawa Tengah di sektor  ekonomi sudah memberikan arah yang positif.

Sementara Erick dinilai Wasisto juga memberikan indikasi perbaikan di perusahaan BUMN. Dengan solusi taktis yang dikeluarkan Erick dalam melakukan pembenahan perusahaan BUMN agar tidak semakin terpuruk, sangat diapresiasi calon pemilih pemula.

Pasangan Ganjar Erick, lanjut Wasisto, dapat merepresentasikan antara pemilih Jawa dan luar Jawa.

Pasangan tersebut saat ini merupakan pasangan yang sangat ideal di kontestasi Pilpres 2024. Pasangan yang terdiri dari Jawa dan Jawa dinilai Wasisto kurang baik untuk merepresentasikan Indonesia.

"Jika Ganjar Erick ini disandingkan maju ke Pilpres 2024 maka sudah merepresntasikan calon pemilih pemula yang Nasionalis, mampu menyelesaikan masalah Nasional dan ingin perubahan," katanya.

"Mereka berdua merupakan pasangan yang mampu membangun kedekatan visual dengan pemilih pemula," ungkap Wasisto.

Jika pasangan Ganjar Erick ini dikompetisikan dengan Prabowo Puan Maharani, dinilai Wasisto akan menciptakan narasi rivalitas antara pemimpin populis dan aristokratis. Sosok Prabowo Puan ini lahir dari kaum elit politik. Sedangkan pasangan Ganjar Erick membangun karir politik dari bawah.
Sedangkan kalau pasangan Anies Baswedan Ridwan Kamil dikompetisikan dengan Ganjar Erick, justru akan membuat elektabilitas pasangan ini semakin menurun.

Sosok Anies masih belum menjual di lintas segmen. Hanya terkenal di kalangan pendukung tertentu serta kepopuleran Anies belum menjangkau di luar DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten. Sedangkan kepopuleran Ridwan Kamil hanya kuat di Jawa Barat saja.

"Memang calon pasangan yang saat ini paling ideal adalah Ganjar Pranowo dan Erick Thohir. Sosok Ganjar memiliki magnet tersendiri di calon pemilih pemula. Ganjar berhasil membangun narasi kalangan yang termarjinalkan,"ungkap Wasisto.

Kaum marjinal ini membuat publik simpati ke Ganjar. Ini mirip dengan jejak Presiden Joko Widodo ketika maju di Pilpres putaran pertama dan kedua.

Karena Pemilu 2024 dilakukan secara serempak, elektabilitas parpol akan ditentukan dengan pasangan capres dan cawapresnya. Idieologi dan platform partai sudah tak terlalu berpengaruh lagi.

"Sekarang tinggal sikap kedewasaan dari PDIP saja. Apakah mereka mau menang di Pilleg 2024 atau tidak. Jika tak mengangkat figur dari partainnya sendiri seperti Ganjar Pranowo dan disandingkan Erick, maka  mereka akan berjudi politik," paparnya.

"Jika pasangan Ganjar Erick direbut partai lain akan membuat mereka sulit di tahun 2024. Pemilihnya akan kabur dari PDIP. PDIP harus sangat cermat memilih pasangan yang sesuai dengan keinginan pemilihnya," tutup Wasisto. (RO/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya