Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
HASIL survei terbaru Saiful Mujani Research Center (SMRC) menunjukkan kecenderungannya setelah pemilu 2019, elektabilitas Partai Golkar mengalami tren kenaikan dari 8,4% pada Maret 2020 menjadi 11,3% pada September 2021.
Sementara dua partai besar pendukung pemerintah PDIP cenderung melemah, dari 25,9% menjadi 22,1% pada periode yang sama. Demikian juga Gerindra, yang menurun dari 13,6% menjadi 9,9% pada periode yang sama.Hal itu dipaparkan peneliti SMRC Deni Irvani, Rabu (07/10).
Naiknya elektabilitas Partai Golkar tersebut disyukuri Wakil Ketua Umum, Koordinator Bidang Komunikasi dan Informasi, Nurul Arifin.
Nurul memaknai naiknya elektabilitas Partai Golkar karena soliditas dan kekompakan partai yang makin terjaga.
"Di bawah kepemimpinan Airlangga Hartarto, partai menunjukkan soliditasnya. Sistem bekerja dengan baik, tidak terganggu dari mulai tingkat pusat, provinsi, kabupaten, kota sampai ke bawah sana. Semua memiliki kepercayaan diri bahwa kita akan bisa maju bersama-sama," papar Nurul pada keterangan pers, Kamis (7/10).
Nurul optimis Partai Golkar akan terus naik angkanya di masa mendatang.
Hasil survei SMRC menunjukkan jika pemilu diadakan sekarang (saat survei dilakukan), elektabilitas PDIP masih memimpin 22,1%, diikuti Partai Golkar 11,3%, PKB 10%, Gerindra 9,9% Demokrat 8,6%, PKS 6%, dan NasDem 4,2%. Sementara partai-partai lain di bawah 3%, dan yang belum tahu 18,8%.
Survei dilakukan SMRC pada periode 15-21 September 2021 melalui wawancara tatap muka. Pengambilan sampel dilakukan dengan multistage random sampling, sebanyak 1220 responden dengan response rate 80% atau 981 responden berhasil diwawancara. Margin of Error diperkirakan sebesar +- 3,19% pada tingkat kepercayaan 95%. (RO/OL-09)
Negara demokrasi tanpa kritik dapat membuka jalan menuju otoritarianisme.
MAHKAMAH Konstitusi (MK) kembali menggelar pengujian norma keterwakilan perempuan yang terdapat dalam UU MD3.
PAKAR hukum tata negara Feri Amsari merespons sejumlah partai politik yang bereaksi cukup keras terhadap putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang pemisahan Pemilu.
Puan mengatakan pimpinan partai politik juga akan membahas putusan MK terkait pemisahan pemilu. Setelah itu, kata ia, pimpinan partai politik akan memberikan pandangan dan sikap bersama.
Tiga lembaga yang menduduki tingkat kepercayaan terendah dari 15 daftar lembaga ditempati oleh partai politik (parpol), Komisi Pemilihan Umum (KPU), dan DPR RI.
Walaupun popularitasnya belum menjadi yang pertama, Partai Gerindra justru meraih hasil tertinggi dari segi elektabilitas.
Pengamat Politik, Sugiyanto menilai isu pergantian sejumlah Ketua DPD PDIP yang dikaitkan dengan 'pemecatan' dinilai sebagai persepsi keliru publik.
Padahal proses pemberhentian sejumlah ketua DPD PDIP sesuai dengan apa yang diatur dalam Anggaran Dasar dan Peraturan Partai.
“Anggota Partai atau kader partai yang terpilih dan ditetapkan menjadi Dewan Pimpinan Partai (DPP) dan Pengurus Partai tidak boleh rangkap jabatan struktural di atas ataupun bawahnya,"
Demokrat, kata Herman, sebagai partai penyeimbang ketika Presiden ketujuh RI Joko Widodo (Jokowi) menjabat. Demokrat resmi gabung ke pemerintah di penghujung periode kedua Jokowi.
Megawati Soekarnoputri terpilih sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) periode 2025-2030.
Titiek Soeharto ucapkan selamat atas terpilihnya kembali Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum PDIP dalam Kongres VI di Bali.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved