Ternyata 46% Perempuan Anggap Korupsi itu Lumrah

Agus Utantoro
29/9/2021 08:30
Ternyata 46% Perempuan Anggap Korupsi itu Lumrah
Ilustrasi korupsi(Medcom)

MENGUNGKAP hasil penelitian tentang Indeks Persepsi Perempuan Terhadap Kasus Korupsi di Indonesia memunculkan hasil yang mengejutkan.

Koordinator Indonesia Corruption Research (ICR) Astri Wulandari, kepada wartawan, Selasa (28/9), menjelaskan sebanyak 46% dari responden perempuan dari sebanyak 1.171 orang menganggap korupsi adalah hal yang lumrah.

"Dari pertanyaan apakah korupsi hal biasa dalam kehidupan sosial masyarakat Indonesia, jawabannya, 46% dari 1.171 responden perempuan menjawab setuju. Artinya mereka merasa korupsi itu adalah hal yang lumrah dalam kehidupan masyarakat," katanya.

Baca juga: Alex Noerdin Bantah Memerintahkan Anggarkan Dana Rp100 Miliar Per Tahun

Dalam penelitian yang digelar akademisi Fakultas Ilmu Komunikasi dan Muktimedia Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) dengan Fakultas  Komunikasi dan Bisnis Universitas Telkom Bandung itu, menyasar responden dari 34 provinsi di Indonesia.

Perempuan dari 34 provinsi di Indonesia dipilih sebagai fokus riset dengan alasan peran dan kontribusi kaum perempuan yang terlihat dari banyaknya waktu yang dicurahkan untuk setiap kegiatan yang dilakukan baik pada kegiatan produktif, reproduktif, maupun kegiatan sosial.

"Semakin banyaknya perempuan yang terlibat di sektor publik, terutama di bidang ekonomi dan politik diharapkan membawa kemajuan bagi partisipasi dan peran perempuan itu sendiri," katanya.

Metode survei dilakukan dengan membagikan kuesioner secara daring sehingga didapatkan data dari perempuan di 34 provinsi secara proporsional sesuai jumlah penduduk perempuan masing-masing provinsi.

Koordinator Riset ICR,Catur Nugroho menambahkan survei menunjukkan perempuan di Indonesia memiliki persepsi yang baik terkait pemberantasan  korupsi dengan skor 59.

Indeks itu, katanya, menggambarkan masih belum cukupnya kepedulian kaum perempuan terhadap kasus-kasus korupsi yang marak terjadi hingga saat ini.

Catur menambahkan, yang menarik dari data riset itu, adalah terdapat responden yang menerima gratifikasi dan tidak melaporkannya sebesar 5,6%,  

Sementara 2,7% responden mengaku pernah menerima suap dan 4,9% responden pernah melakukan pungutan liar.

Sedangkan terhadap pertanyaan apakah keluarga responden pernah melakukan  korupsi, ternyata 4% perempuan yang menjadi responden menjawab ada di antara anggota keluarga mereka yang pernah melakukan korupsi.

Temuan ini, menurut Catur, memberikan gambaran bahwa masih cukup banyak  perempuan di Indonesia yang melakukan tindakan dan perilaku koruptif di lingkungan kerja dan masyarakat. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya