Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Temukan Stok Obat Covid-19 Kosong, Jokowi Langsung Telepon Menkes

Dhika Kusuma Winata
23/7/2021 22:19
Temukan Stok Obat Covid-19 Kosong, Jokowi Langsung Telepon Menkes
Presiden Joko Widodo meninjau obat Covid-19 di apotek(Dok. Istana Kepresidenan)

PRESIDEN Joko Widodo mendadak blusukan ke apotek untuk meninjau ketersediaan obat yang digunakan untuk pasien covid-19. Blusukan Presiden dilakukan di salah satu apotek di Kota Bogor, Jumat (23/7) siang.

Mengenakan kemeja putih dan masker hitam, Presiden mengecek stok obat di Apotek Villa Duta, Bogor. Kepala Negara mencari obat yang biasa digunakan untuk pasien covid-19 namun sebagian besar yang ditanyai stoknya kosong.

"Saya mau ini, cari obat antivirus yang oseltamivir," tutur Jokowi kepada apoteker.

"Oseltamivir sudah kosong Pak," jawab apoteker tersebut.

Menyahuti jawaban apoteker, Presiden Jokowi menanyakan sudah berapa lama stok obat tersebut kosong. Apoteker mengatakan obat yang disebut Presiden memang sudah kosong.

"Sudah berapa hari enggak ada oseltamivirnya?," tanya Jokowi.

"Kalau oseltamivir yang generik sudah lama (kosong), Pak. Kemarin itu masih ada merek Fluvir, itu patennya, tapi sekarang juga sudah kosong," tutur apoteker.

Presiden juga menanyakan stok obat favipiravir. Namun, sejurus dengan obat pertama yang dicari, favipiravir juga kosong. 

Presiden lalu menanyakan stok vitamin D3. Menurut apoteker, vitamin D3 yang tersedia hanya jenis 1000 IU sedangkan yang 5000 IU juga sudah beberapa waktu kosong. Presiden juga menanyakan multivitamin mengandung zinc becom-zet. Namun, stoknya juga tak ada.

"Vitamin D3 kalau yang 1000 (IU) ada, kalau yang 5000 (IU) juga sudah tidak ada, Pak. Kita sudah pesan barang, barangnya sudah tidak dapat lagi," kata apoteker kepada Presiden.

Baca juag : Jokowi Blusukan ke Apotek, Obat untuk Covid-19 Kosong

Selesai mencari obat di apotek tersebut, Presiden langsung menelepon Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Presiden menanyai Menkes soal obat-obatan yang kosong tersebut.

"Halo Pak Menteri. Saya ini cek ke apotek di Bogor saya cari obat antivirus oseltamivir enggak ada. Cari lagi yang obat antivirus yang favipiravir juga enggak ada, kosong. Saya cari obat yang antibiotik acetromicin juga enggak ada," ucap Jokowi.

"Stok sudah enggak ada sudah seminggu lebih. Terus vitamin D3 yang 5000 (IU). Ini saya dapat hanya multivitamin yang mengandung zinc. Suplemen juga ini ada yang D3 yang 1000 (IU) kemudian yang suplemen kombinasi multivitamin ada. Jadi yang lain-lain yang obat antivirus, antibiotik, enggak ada semuanya," imbuh Jokowi.

Menanggapi itu, Budi mengatakan Kemenkes sudah memiliki sistem daring untuk mengecek ketersediaan obat di apotek-apotek. Budi mengatakan sistem itu bisa dicek masyarakat yang hendak mencari obat.

Budi menyampaikan dalam sistem itu masyarakat bisa melihat stok obat berdasarkan kota berikut nama-nama apoteknya.

"Saya ada catatan Pak Presiden. Kita kan sudah ada yang online. Misalnya untuk favipiravir di Apotek Kimia Farma Tajur Baru ada 4.900, Apotek Kimia Farma Juanda 30 ada 4.300, Kimia Farma di Semplak Bogor (ada) 4.200," ucap Budi.

"Di situ semuanya?," sahut Jokowi.

"Ada online, bisa dibaca oleh semua rakyat Pak," jawab Budi.

"Oke saya ke sana aja. Saya beli itu, coba ada enggak. Pak Menkes terima kasih," tandas Jokowi mengakhiri telepon. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya