Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
PEMILIHAN umum 2024 menjadi momentum untuk melihat permasalahan negara dengan cara pandang yang lebih maju dan melupakan masa lalu. Hal tersebut dikatakan oleh Sekjen Gerindra Ahmad Muzani yang menilai hubungan Gerindra dan PDI Perjuangan yang tetap harmonis dan bisa bergandengan untuk maju dalam laga pemilihan 2024.
"Kita sekarang memandang bangsa lebih ke depan, memandang masalah negara dalam pandangan kita yang lebih maju tanpa perlu sering melihat ke belakang," ujarnya, Kamis (27/5).
Muzani yang disinggung terkait kisah duet Megawati dan Prabowo Subianto dalam Pilres 2009 dan terganjal perjanjian Batu Tulis 2014, menilai hal tersebut tidak menghambat kedua partai untuk saling dukung di 2024.
"Perjanjian batu tulis yang ditandatangani itu adalah perjanjian yang ditandatangani 2009. Dan itu berlaku untuk agenda politik 2014. Jadi perjanjian batu tulis adalah sejarah yang kalau kita anggap tahun 2024 ini saya kira ya kita mengingat mengingat saja," jelasnya.
Baca juga: BIN: Gangguan Keamanan Papua untuk Tutupi Korupsi Dana Otsus
Dia pun menekankan hubungan partainya dengan PDI Perjuangan tetap terjaga baik. Dan meski belum secara rinci membahas kemungkinan duet Prabowo Subianto- Puan Maharani namun duet tersebut menjadi sebuah kemungkinan
"Sampai sekarang hubungan itu baik tidak ada masalah dan itu menjadi sebuah kemungkinan adanya peluang untuk dimungkinkannya Pak Prabowo maju bersama PDIP," ucapnya, Kamis (27/5).
Sementara itu pengamat politik Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah Putra menilai mengemukakan relasi personal Prabowo-Megawati saat ini tidak lantas membuat PDIP-Gerindra bersepakat akan koalisi pada 2024, terlebih jika Prabowo maju sebagai calon presiden.
"Jalan itu masih sangat jauh. Dan Gerindra, ada baiknya tidak begitu besar prasangka akan diusung PDIP mengingat mereka pernah gagal menjalankan janji Batu Tulis," terangnya.
Menurutnya problematika wacana Prabowo bersanding dengan PDI Perjuangan dari sisi jumlah pemilih, partai moncong putih tersebut unggul, sementara elektabilitas Prabowo sesekali di bawah kader PDI Perjuangan yakni Ganjar Pranowo.
"Artinya peluang Prabowo masih sangat kecil. Setidaknya jika dibandingkan dengan Prabowo, Ganjar lebih mungkin. Bagaimanapun PDIP akan sulit menerima kenyataan jika mereka hanya sebatas calon wakil presiden," ungkapnya.
Di sisi lain adanya konflik Ganjar Pranowo dengan PDI Perjuangan maka kemungkinan Gubernur Jawa Tengah tersebut berpindah partai politik bisa saja terjadi.
"Hanya saja, pilihan pindah parpol bisa menurunkan potensi calon presiden.
Karena tentu hanya parpol yang belum miliki tokoh menonjol yang dengan mudah menerima Ganjar, dan itu artinya peluang Ganjar bergeser menjadi cawapres," tukasnya. (OL-4)
Pengamat Politik, Sugiyanto menilai isu pergantian sejumlah Ketua DPD PDIP yang dikaitkan dengan 'pemecatan' dinilai sebagai persepsi keliru publik.
Padahal proses pemberhentian sejumlah ketua DPD PDIP sesuai dengan apa yang diatur dalam Anggaran Dasar dan Peraturan Partai.
“Anggota Partai atau kader partai yang terpilih dan ditetapkan menjadi Dewan Pimpinan Partai (DPP) dan Pengurus Partai tidak boleh rangkap jabatan struktural di atas ataupun bawahnya,"
Demokrat, kata Herman, sebagai partai penyeimbang ketika Presiden ketujuh RI Joko Widodo (Jokowi) menjabat. Demokrat resmi gabung ke pemerintah di penghujung periode kedua Jokowi.
Megawati Soekarnoputri terpilih sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) periode 2025-2030.
Titiek Soeharto ucapkan selamat atas terpilihnya kembali Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum PDIP dalam Kongres VI di Bali.
Indonesia telah memiliki pemimpin nasional dari berbagai latar belakang, mulai dari militer (TNI) hingga sipil, tetapi belum ada yang berasal dari korps kepolisian.
Pria yang akrab disapa Romy tersebut mengatakan bahwa PPP masih menunggu hasil muktamar partai yang rencananya digelar pada September mendatang.
Wakil Ketua Partai NasDem, Saan Mustopa mengatakan pihaknya tidak akan terburu-buru dalam mendeklariskan pencalonan Prabowo sebagai capres di pemilu selanjutnya.
Ray Rangkuti menilai keputusan Partai Gerindra dalam mengusung kembali Prabowo Subianto untuk menjadi calon presiden 2029 terlalu cepat.
Indonesia yang memiliki keragaman etnis dan budaya, rentan terhadap perpecahan jika tidak dikelola dengan baik.
Cak Imin enggan menanggapi lebih jauh ihwal kemungkinan memajukan dirinya. Ia menilai pesta demokrasi 2029 masih lama.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved