Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
PIMPINAN Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Nasional Demokrat (NasDem) sepakat pentingnya mengakhiri polarisasi dalam berbagai kegiatan politik demi meningkatkan kualitas demokrasi di Indonesia.
“Kami NasDem dan PKS menyepakati dari pengalaman dan sejarah politik, riwayat kontestasi demokrasi yang panjang di Indonesia agar dampak-dampak negatif, seperti polarisasi dan pembelahan masyarakat pada saat kontestasi demokrasi,” kata Sekretaris Jenderal Partai NasDem Johnny Gerard Plate saat jumpa pers, di Jakarta, hari ini.
Johnny menerangkan PKS dan Partai NasDem sepakat bahwa komunikasi politik yang konstruktif merupakan cara terbaik mencegah adanya polarisasi antarkelompok masyarakat, khususnya saat kontestasi politik berlangsung di tingkat nasional dan daerah.
“Baik itu saat pemilihan kepala daerah, pemilihan presiden, bahkan pemilihan legislatif harus bisa kami membangun komunikasi yang konstruktif,” kata Johnny menegaskan.
Terkait masalah tersebut, Johnny menerangkan pertemuan antara PKS dan Partai NasDem di Gedung Akademi Bela Negara (ABN) Partai NasDem, Jumat, merupakan salah satu cara membangun komunikasi politik yang cair antarpartai politik.
“NasDem dan PKS menyepakati bahwa komunikasi politik yang cair dan dinamis di antara pimpinan-pimpinan partai politik di semua tingkatan partai politik perlu terus dilakukan,” ujar Johnny.
Baca juga: PKS Safari Politik ke DPP Partai NasDem
Komunikasi politik yang cair, menurut dia, dapat menjadi cara berbagai masalah bangsa dapat dibicarakan dan diatasi melalui dialog terlepas dari perbedaan status antara Partai NasDem sebagai koalisi Pemerintah dan PKS sebagai oposisi.
Pada sesi jumpa pers yang sama, Presiden PKS Ahmad Syaikhu mengatakan polarisasi atau perpecahan antarkelompok hanya akan menggerus kualitas demokrasi di Indonesia.
“Kami sangat mendukung agar supaya ke depan dalam perpolitikan terjadi perpolitikan yang semakin kualitas peningkatan demokrasinya terjadi, sehingga tidak terpolarisasi yang kemudian jadi beban berkepanjangan dalam kehidupan demokrasi bangsa,” kata Syaikhu menegaskan.
Presiden PKS turut menjelaskan Indeks Demokrasi Indonesia sebagaimana dilaporkan oleh The Economist Intelligence Unit (EIU), pada awal tahun ini, cukup mengkhawatirkan.
Karena itu, adanya pertemuan-pertemuan yang membangun antarpartai politik, kata Syaikhu, bertujuan meningkatkan kualitas demokrasi di Indonesia.
“Sebagaimana yang pernah dirilis The Economist Intelligence Unit bahwa Indonesia masuk dalam cacat demokrasi. Mudah-mudahan ke depan bisa diperbaiki dan ditingkatkan secara bertahap,” kata dia menambahkan.
Laporan Indeks Demokrasi 2020 The Economist Intelligence Unit menunjukkan Indonesia menempati peringkat ke-64 dengan skor 6.3, turun dari 6.48 pada periode sebelumnya.
Skor itu merupakan angka Indeks Demokrasi terendah Indonesia dalam 14 tahun terakhir.
Jajaran Pengurus Pusat PKS mengunjungi Gedung AKB Partai NasDem, Jakarta, Jumat, dan dua pihak mengadakan pertemuan tertutup selama kurang lebih 1,5 jam.(OL-4)
Ketua Badan Legislasi DPP PKS, Zainudin Paru, menegaskan, putusan tersebut berpotensi melanggar konstitusi dan melewati batas kewenangan MK.
PRESIDEN Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Almuzzammil Yusuf menyampaikan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Bhayangkara merupakan momentum bagi Polri untuk meningkatkan kepercayaan publik.
Sekjen DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Muhammad Kholid menyambut baik target Presiden Prabowo Subianto untuk membawa Indonesia menuju swasembada energi.
DEWAN Pimpinan Cabang (DPC) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Bogor Utara melantik struktur kepengurusan periode 2025 - 2028 pada Jumat (27/6) di Sekolah Alam Bogor.
Komposisi pengurus kali ini kombinasi antara kaderisasi dan profesionalitas. Kepengurusan ini diharapkan dapat lebih siap memenuhi kebutuhan rakyat.
Sekjen DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Muhammad Kholid memuji langkah Presiden Prabowo Subianto yang memutuskan empat pulau milik Aceh.
WAKIL Ketua Badan Legislasi DPR RI Ahmad Doli Kurnia mengkritik Mahkamah Konstitusi (MK) yang telah melampaui kewenangan konstitusional karena menetapkan pemisahan pemilu nasional dan lokal
Peneliti BRIN Lili Romli meminta partai politik menyudahi polemik soal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang memisahkan antara pemilihan umum (pemilu) nasional dan lokal
Peneliti BRIN Lili Romli meminta partai politik menyudahi polemik soal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang memisahkan antara pemilihan umum (pemilu) nasional dan lokal
SEJUMLAH partai politik menyatakan penolakannya terhadap Putusan MK Nomor 135/PUU-XXII/2024 soal pemisahan pemilihan umum (pemilu) nasional dan daerah atau lokal.
Partisipasi pemilih tidak ditentukan oleh desain pemilu, tetapi oleh kekuatan hubungan antara pemilih dan para kontestan.
PAKAR hukum tata negara Feri Amsari merespons sejumlah partai politik yang bereaksi cukup keras terhadap putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang pemisahan Pemilu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved