Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

IBSW Nilai KKB Papua Layak Disebut Sebagai Teroris

Mediaindonesia.com
27/4/2021 09:30
IBSW Nilai KKB Papua Layak Disebut Sebagai Teroris
Direktur Eksekutif Indonesia Bureaucracy and Service Watch dalam sebuah Webinar, Nova Andika.(Dok.IBSW)

ULAH Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua yang senantiasa mengganggu keamanan warga dengan melakukan perampokan, pengacauan keamanan bahkan pembunuhan keji, membuatnya layak mendapatkan label gerombolan teroris dan diperangi dengan operasi tempur yang berintikan Polri-TNI. Sikap tegas Presiden Jokowi yang memerintahkan Kapolri dan Panglima TNI untuk menangkap pelaku pembunuhan keji Kepala BIN Daerah Papua, sudah tepat dan perlu segera ditindaklanjuti dengan maksimal.

Penegasan itu disampaikan Direktur Eksekutif Indonesia Bureaucracy and Service Watch (IBSW), Nova Andika, kepada media di Jakarta, Selasa (27/4). Nova menyatakan, pemakaian sebutan baru sebagai kelompok separatis-teroris Papua (KST) kepada kelompok yang sebelumnya disebut sebagai kelompok kriminal bersenjata (KKB) tersebut memang sudah layak, karena kekejian mereka yang layaknya teroris.

Baca juga: Baku Tembak dengan KKB, Kabinda Papua Meninggal Dunia

“Kekejian mereka yang tanpa perikemanusiaan, yang ditujukan tidak hanya kepada aparat keamanan, melainkan kepada warga masyarakat, membunuh guru, dan bahkan melakukan kekejian kepada anak-anak sekolah dengan membakar gedung sekolah mereka, membuat kelompok itu wajib disebut kelompok teroris dan layak diperangi dengan operasi tempur,” tegasnya.

Menurut Nova, cara tersebut akan jauh lebih efektif untuk segera mengembalikan kondisi keamanan di Papua, yang tidak hanya akan memungkinkan warga kembali mendapatkan rasa aman untuk beraktivitas, tetapi juga mengembalikan kondisi Papua untuk melakukan pembangunan demi mengejar ketertinggalan. Mayoritas rakyat Papua, kata Nova, tentu menginginkan keamanan dan kedamaian, yang membuat daerah mereka bisa  melakukan pembangunan demi kesejahteraan masyarakat.

Ditambah lagi, kata Nova, kelompok tersebut telah menewaskan Kepala BIN Papua, Brigjen I Gusti Putu Danny Karya Nugraha. Brigjen Putu Danny sendiri tengah melakukan observasi lapangan guna mempercepat pemulihan keamanan pasca-aksi brutal kelompok separatis Papua di wilayah tersebut. Namun kemudian justru terjadi kontak tembak.

Karena itu Nova menyatakan apresiasi dan salut atas sikap Presiden Joko Widodo yang segera memerintahkan Kepala Polri dan Panglima TNI untuk secepat mungkin menangkap pelaku penembakan tersebut.

“Respons Presiden Jokowi dengan segera memerintahkan Kapolri dan Panglima TNI untuk menangkap pelaku, sungguh tepat. Itu artinya Presiden menjunjung tinggi hukum, serta menegaskan bahwa tidak ada tempat bagi kalangan mana pun untuk merasa kebal hukum,” kata Nova.

Di luar itu, Nova mengaku heran dengan sikap Komnas HAM yang menolak KKB sebagai teroris. Ia melihat penolakan itu hanya akan membuat persoalan di Papua berlarut-larut. “Apakah kita tega membiarkan warga Papua terus merasakan terror dan ketakutan, dan justru yang dilihat hanya hak asasi para KKB itu, bukan hak warga yang lebih banyak untuk hidup aman tanpa terror,” kata dia. (Ant/A-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Maulana
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik