Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Kabinda Papua Gugur, Polri Belum Tetapkan KKB Sebagai Teroris

Yakub Pryatama Wijayaatmaja
27/4/2021 10:38
Kabinda Papua Gugur, Polri Belum Tetapkan KKB Sebagai Teroris
Prajurit Kopasus mengusung jenazah Kabinda Papua Mayjen Anumerta I Gusti Putu Danny setibanya di Bandara Soekaro-Hatta, Senin (26/4).( ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)

POLRI hingga saat ini belum menyatakan bahwa kelompok kriminal bersenjata (KKB) sebagai kelompok separatis dan teroris (KST).al itu diungkapkan Karopenmas Polri Brigjen Rusdi Hartono, Selasa (27/4).

"Di sana (Papua) tetap, hanya kelompok kriminal bersenjata," ujar Rusdi, Selasa (27/4).

Rusdi menyebut Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri yang memiliki wewenang untuk melakukan penindakan kegiatan terorisme di Indonesia terlibat dalam kajian suatu lembaga lain untuk memasukkan KKB sebagai daftar organisasi teroris.

"Sejauh ini belum (Densus 88 terlibat kajian)," ucapnya.

Sejauh ini, lanjut Rusdi, kepolisian memiliki Operasi Nemangkawi yang bertugas untuk melakukan penindakan hukum terhadap kegiatan-kegiatan oleh KKB.

Pascabeberapa serangan di wilayah Kabupaten Puncak akhir-akhir ini, Rusdi mengklaim situasi telah aman terkendali dan warga bisa beraktivitas seperti biasa.

Seperti diketahui, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) tengah melakukan kajian untuk mengambil keputusan tersebut. Hal itu disampaikan oleh Kepala BNPT, Komisaris Jenderal Pol Boy Rafli Amar dalam Rapat Kerja dengan Komisi III DPR RI pada akhir Maret silam.

Di sisi lain, Badan Intelijen Nasional (BIN) telah melabeli KKB sebagai kelompok teroris. Institusi ini beranggapan bahwa tindakan KKB yang menyerang warga sipil sudah dapat dikategorikan sebagai serangan teror.

Namun, Tentara Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (PNPB-OPM) sendiri menolak dicap sebagai kelompok teroris.

Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom menyebut pihaknya kerap melakukan serangan wajar lantaran tengah terjadi konflik di Papua. (Ykb/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya