12 Percobaan Penembakan Presiden AS, Ada yang Terbunuh dan Gagal Termasuk Donald Trump

SEPANJANG sejarah Amerika Serikat, beberapa presiden telah menjadi korban upaya pembunuhan.

Serangan ini tidak hanya mengguncang negara tetapi juga meninggalkan dampak mendalam pada politik dan masyarakat.

Mantan Presiden Donald Trump terjatuh ke tanah dan memegangi wajahnya setelah mendengar suara yang mirip dengan tembakan di sebuah pertemuan di Pennsylvania, Sabtu (14/7).

Baca juga : Donald Trump Didakwa Mencuri Dokumen Rahasia dan Mengancam Keamanan Nasional

Pengawal Dinas Rahasia segera membawanya pergi dengan darah terlihat dari telinga hingga wajahnya. 

Berikut ini adalah beberapa presiden Amerika yang pernah ditembak dan bagaimana peristiwa tersebut mempengaruhi jalannya sejarah.

Banyak presiden, mantan presiden, dan kandidat yang berhasil lolos dari upaya pembunuhan, daintaranya sebagai berikut:

Baca juga : Keamanan Donald Trump Ditingkatkan Setelah Rencana Pembunuhan Iran Terungkap

1. Sebelum Perang Saudara, Presiden Andrew Jackson mengalami percobaan pembunuhan saat menghadiri pemakaman di Capitol. Kedua senjata penyerangnya gagal berfungsi.
    
2. Mantan Presiden Theodore Roosevelt, seperti Trump, mencoba kembali menjabat selama kampanye 1912. Dia ditembak di Milwaukee, tetapi salinan pidatonya yang tebal memperlambat peluru. Roosevelt tetap menyampaikan pidatonya meskipun ditembak.
    
3. Franklin D. Roosevelt, saat menjadi presiden terpilih, ditembak di Miami pada tahun 1933 oleh Guiseppe Zangara. Zangara menewaskan Wali Kota Chicago Anton Cermak dan kemudian dieksekusi.
    
4. Harry Truman ditembak oleh nasionalis Puerto Rico di seberang Gedung Putih pada tahun 1950.
    
5. Gubernur Alabama George Wallace ditembak pada tahun 1972 setelah acara kampanye di luar Washington, D.C., membuatnya lumpuh dari pinggang ke bawah.
    
6. Gerald Ford menghadapi dua percobaan pembunuhan pada tahun 1975. Percobaan pertama dilakukan oleh Lynette "Squeaky" Fromme, dan yang kedua oleh Sara Jane Moore, yang gagal karena tindakan seorang pengamat.
    
7. Ronald Reagan ditembak pada tahun 1981 di luar Hilton di Washington, D.C. Sekretaris persnya, James Brady, terluka parah dan kemudian menjadi aktivis pengendalian senjata. Penembaknya, John Hinckley, dibebaskan dari pengawasan pada tahun 2022. Semua presiden menghadapi ancaman, dan mantan presiden mendapatkan perlindungan Dinas Rahasia seumur hidup.
    
8. Seorang pria Idaho didakwa atas percobaan pembunuhan Barack Obama pada tahun 2011. Seorang pria juga didakwa atas percobaan pembunuhan terhadap Bill Clinton pada tahun 1994. Rencana pembunuhan terhadap mantan Presiden George H.W. Bush di Kuwait digagalkan pada tahun 1993. Presiden George W. Bush menghadapi percobaan pembunuhan pada tahun 2005 di Georgia.

Empat presiden AS yang dibunuh semuanya di tembak

1. Empat presiden AS yang dibunuh semuanya ditembak. Abraham Lincoln adalah yang pertama, ditembak di kepala pada tahun 1865 oleh John Wilkes Booth di Ford's Theater, Washington, DC. Booth melarikan diri tetapi kemudian ditembak mati di Virginia.
    
2. James Garfield ditembak di stasiun kereta api di Washington, DC, pada Juli 1881 oleh Charles Guiteau, seorang mantan pendukung yang kecewa. Garfield meninggal beberapa bulan kemudian akibat luka-lukanya, dan Guiteau dihukum mati setahun kemudian.
    
3. William McKinley ditembak pada September 1901 di Buffalo, New York, oleh Leon Czolgosz, seorang anarkis. McKinley meninggal beberapa hari kemudian, dan Czolgosz dieksekusi dengan kursi listrik.
    
4. John F. Kennedy ditembak oleh Lee Harvey Oswald di Dallas pada November 1963 saat berkendara dalam limusin terbuka. Oswald ditangkap tetapi kemudian dibunuh oleh Jack Ruby. Saudara JFK, Robert F. Kennedy, ditembak pada tahun 1968 di Hotel Ambassador, Los Angeles, setelah memenangkan pemilihan pendahuluan Demokrat di California. Pembunuhnya, Sirhan Sirhan, masih dipenjara, dengan permohonan pembebasan bersyarat yang baru-baru ini ditolak.

Penembakan presiden selalu meninggalkan jejak yang mendalam dalam sejarah. Setiap serangan tidak hanya berdampak langsung pada individu yang menjadi korban, tetapi juga mengguncang stabilitas politik dan sosial negara.

Kasus-kasus ini sering kali menjadi titik balik dalam kebijakan pemerintah dan persepsi publik tentang keamanan nasional.

Peristiwa-peristiwa ini juga mengingatkan kita akan risiko yang dihadapi oleh para pemimpin dunia. Meski berbagai langkah telah diambil untuk meningkatkan keamanan, ancaman terhadap pejabat tinggi tetap ada.

Ini menunjukkan betapa pentingnya perlindungan yang efektif dan langkah pencegahan untuk memastikan keselamatan para pemimpin yang memikul tanggung jawab besar dalam memandu negara mereka.

Penembakan presiden bukan hanya tragedi pribadi, tetapi juga momen penting yang sering kali mengubah arah sejarah, membawa perubahan signifikan dalam kebijakan dan pemerintahan.

​​​​​​​Melalui pembelajaran dari peristiwa-peristiwa ini, kita dapat memahami betapa berharganya stabilitas dan keamanan dalam memimpin sebuah negara. (Z-10)