Headline
RI-AS membuat protokol keamanan data lintas negara.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
TNI membantu Polri untuk memburu kelompok sipil bersenjata Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Poso, Sulawesi Tengah. Jajaran Komando Operasi Gabungan Khusus (Koopsgabsus) TNI menjadi salah satu unsur yang terlibat untuk memburu kelompok teroris tersebut.
Tim Koopsgabsus TNI sudah melakukan operasi senyap di Poso sejak beberapa bulan terakhir. Mereka membantu Satuan Kostrad Yonif Para Raider 502/Ujwala Yudha yang tergabung dalam Satgas Madago Raya.
Tim Koopsgabsus memastikan akan terus memback-up untuk mengejar kelompok teroris yang sudah lama meresahkan. Panglima Koopsgabsus Tricakti Mayjen Richard TH Tambulon menyampaikan komitmen tersebut saat menerima kunjungan Pangkostrad Letjen TNI Eko Margiono di Markas Koopsgabsus di Poso, Sabtu (24/4) lalu.
"Kami memastikan siap memback-up untuk melaksanakan penumpasan kelompok teroris," ujar Pangkoopsgabsus Mayjen Richard Tampubolon, Senin (26/4).
Kunjungan kerja Pangkostrad sendiri ke Poso dilakukan untuk memberikan dukungan moril kepada prajurit Kostrad yang sedang bertugas di Poso. Pada kesempatan itu Eko juga mengunjungi Markas Koopsgabssus TNI untuk berdiskusi dengan Richard mengenai perkembangan situasi terkini di wilayah operasi serta tentang hal menonjol pelaksanaan operasi yang tergelar di Poso.
"Kunjungan Pangkostrad ke Poso tentunya akan semakin menambah motivasi dan semangat prajurit untuk menyelesaikan tugas yang diberikan dari komando atas di tengah suasana bulan suci Ramadhan," kata Richard.
Pertemuan antara Pangkostrad dan Pangkoopsgabsus berlangsung dengan suasana akrab dan penuh kehangatan. Seperti diketahui, kedua jenderal TNI AD ini sebelumnya pernah sama-sama berdinas di satuan pasukan khusus sebagai Komandan Jenderal dan Wadanjen Kopassus.
Diskusi juga diselingi dengan acara berbuka puasa bersama. Richard pun menegaskan tim Koopsgabsus TNI bersama Satgas Madago Raya akan tetap menjalankan tugas sebaik mungkin.
"Meskipun sebagian besar prajurit sedang melaksanakan ibadah puasa namun kami tetap fokus serta gigih dalam menjalankan tugas negara," ucap jenderal bintang dua ini.
Kunjungan kerja Pangkostrad ke Poso didampingi Wair Kostrad. Saat mendarat di Poso, Letjen Eko disambut oleh Mayjen Richard Tampubolon didampingi Direktur H Bais TNI Brigjen TNI Rafael Granada Baay, Danrem 132/Tdl, Kol Inf Wayan Suarjana selaku Dantim Hunter, Dansat Brimob Polda Sulteng, Dandim 1307/Poso, Kapolres Poso, Danyonif 714/SM dan sejumlah pejabat dari unsur TNI / POLRI yang bertugas di Poso.
"Kami sangat berterima kasih kepada Mayjen TNI Eko Margiono yang menyempatkan waktu untuk berkunjung ke Pos Komando Utama Koopsgabsus Tricakti di tengah kesibukannya melaksanakan tugas-tugas sebagai Pangkostrad," kata Richard.
Untuk diketahui, keterlibatan Koopsgabsus TNI di Satgas Madago Raya telah berlangsung beberapa waktu. Tim Koopsgabsus juga terlibat dalam kontak tembak di Pegunungan Andole, Desa Tambarana, Poso Pesisir Utara, pada Senin (1/3) lalu, yang menewaskan dua orang dari kelompok MIT.
"Kemarin memang sempat ada kontak (tembak). Doakan saja agar operasi berjalan lancar," kata Mayjen Richard Tampublon, saat dimintai konfirmasi wartawan.
Hanya saja, mantan Kaskogabwilhan I tersebut tak menjelaskan secara rinci mengenai operasi yang sedang dilakukan pihaknya. Richard hanya menegaskan, jajaran TNI/Polri akan terus memburu kelompok teroris yang meresahkan masyarakat. "Mohon doanya saja. Yang pasti, kita kejar terus kelompok teroris yang mengganggu keamanan negara," tuturnya.
Baku tembak antara Satgas Madago Raya dan MIT terjadi di Pegunungan Andole, Desa Tambarana, Poso Pesisir Utara, pada Senin (1/3), sekitar pukul 16.30 Wita. Dalam peristiwa itu, dua anggota MIT dan satu personel TNI gugur.
Selain dua orang tewas, diduga satu anggota MIT lainnya mengalami luka tembak. Diduga anggota MIT yang terluka ialah Ali Kalora yang menjadi pimpinan dalam kelompok terduga teroris tersebut. Ia berhasil melarikan diri ke hutan dan saat ini aparat masih terus melakukan pengejaran.
Adapun 2 anggota MIT yang tewas adalah Haerul alias Irul dan Samir alias Alfin yang berasal dari Banten. Irul diketahui merupakan menantu dari eks pimpinan MIT, Santoso. Dua anggota MIT yang tewas tersebut masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).
Sementara itu, personel TNI yang gugur dalam kontak senjata adalah Praka Dedi Irawan. Praka Dedi merupakan salah satu personel dari tim Koopsgabsus. "Kita akan buru kelompok teroris sampai mana juga. Saya pastikan pengorbanan semua prajurit tidak sia-sia," tegas Mayjen Richard.
Seorang personel Polri juga tewas dalam kontak senjata lanjutan pada Rabu (3/3). Richard pun mengingatkan para simpatisan MIT untuk kembali ke jalur NKRI.
"Jangan lagi ada yang memberikan dukungan kepada kelompok teroris ini. Ingatlah kekerasan yang dilakukan mereka pada masyarakat, termasuk yang menewaskan satu keluarga di Sigi beberapa waktu lalu," ucap mantan Kasdam VI Mulawarman itu.
"TNI tidak akan membiarkan aksi terorisme mengancam kehidupan masyarakat," sambung Mayjen Richard. (J-2)
Berdasarkan dugaan awal, kebakaran kemungkinan disebabkan oleh arus pendek listrik (korsleting) terjadi percikan api di atap Makodim yang merambat ke bagian yang lain.
Panel 3 tersebut dipimpin oleh Hakim Konstitusi Arief Hidayat, didampingi Enny Nurbaningsih dan Anwar Usman.
Proses pascapanen pun terbilang sederhana. Petani hanya perlu menjemur biji kakao selama lima hari untuk mengurangi kadar air.
DETASEMEN Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri telah mendalami terkait penemuan lima bom rakitan Dusun Tolana, Desa Toini, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso
BADAN Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Poso, Sulawesi Tengah menangkap enam warga yang tengah asik berpesta narkoba jenis sabu-sabu di kabupaten itu.
Menurutnya, dalam masterplan atau perencanaan pembangunan dan pengembangan yang dimaksud, Bank Tanah telah menyusun areal peternakan dan perkebunan yang siap menerima investor.
POLRI menegaskan komitmennya dalam mengimplementasikan Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (UU TPKS) secara komprehensif. Selain menjalankan fungsi penegakan hukum,
Penanganan kasus Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS) di sejumlah kantor kepolisian yang penyidiknya merupakan seorang laki-laki, harusnya peyidik perempuan.
Para perwira muda polisi itu memiliki tantangan yang sangat berbeda dengan generasi sebelumnya.
Prabowo berpesan kepada 2.000 perwira tersebut untuk mengabdikan diri pada bangsa dan negara.
Para tersangka memiliki peran berbeda dalam sindikat tersebut, mulai dari perekrut awal, perawat bayi, pembuat dokumen palsu, hingga pengiriman bayi ke luar negeri.
Tugas Polri tidaklah mudah karena banyak persoalan internal dan eksternal yang muncul.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved