Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Yenny Wahid Turut Prihatin Atas Kondisi Demokrasi Internal PKB

Mediaindonesia.com
14/4/2021 13:04
Yenny Wahid Turut Prihatin Atas Kondisi Demokrasi Internal PKB
Ilustrasi( ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

ZANUBAH Ariffah Chafsoh atau yang akrab disapa Yenny Wahid mengaku turut prihatin dengan kondisi demokrasi internal Partai Kebangkitan Bangsa, partai yang didirikan oleh ayahnya Abdurrahman Wahid.

"Mbak Yenny sudah mendengar berita-berita menyangkut dinamika internal PKB pasca dilangsungkannya Muscab serentak Tahun 2021 yang menimbulkan ketidakpuasan pengurus daerah," ujar Imron Rosyadi Hamid, juru bicara Yenny kepada Mediaindonesia, hari ini.

Menurutnya, dalam pandangan kami, PKB dibawah kepemimpinan Muhaimin Iskandar semakin menunjukkan watak oligarkis dan nepotisme yang tidak sehat bagi pengembangan demokrasi.

"Kami mengetuk kesadaran semua pihak termasuk internal DPP bahkan para sesepuh agar mengingatkan Muhaimin Iskandar dan lingkaran elitenya untuk kembali kepada sejarah awal berdirinya partai," ujar Imron.

Baca juga: Lima DPC PKB NTT Dukung Muhaimin Iskandar Capres 2024

Jika Muhaimin tidak ditegur dan tidak diingatkan oleh para sesepuh partai, tutur Imron, akan dianggap sebagai upaya perlindungan kepada Muhaimin yang mulai cenderung oligarkis dan nepotisme di partai. Kesadaran kolektif diperlukan agar proses demokrasi di PKB kembali bisa berjalan normal.

"Kami khawatir, diamnya para sesepuh akan dianggap sebagai upaya perlindungan kepada Cak Imin yang memiliki sejarah kelam terhadap Gus Dur sehingga berdampak pada penilaian negatif kalangan akar rumput terhadap para sesepuh," ungkapnya.

Apalagi, lanjut Imron, Muhaimin mempunyai sejarah masa lalu yang buruk dalam memperlakukan Gus Dur dalam konflik PKB yang masih terus diingat warga NU.

"Gus Dur tidak sekedar Pendiri PKB, tetapi juga cucu Hadratus Syech Hasyim Asy'ari, pendiri Nahdlatul Ulama yang seharusnya tidak diperlakukan seperti itu," tukasnya.(OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik