Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Jubir Wapres: Wajar Kepuasan Kinerja Wapres di Bawah Jokowi

Emir Chairullah
13/4/2021 04:35
Jubir Wapres: Wajar Kepuasan Kinerja Wapres di Bawah Jokowi
Presiden Joko Widodo dan Wapres Ma'ruf Amin(Dok. Istana Kepresidenan)

WAKIL Presiden Ma’ruf Amin menganggap wajar hasil survei kepuasan publik menempatkan dirinya tidak lebih tinggi dari Presiden Jokowi. Pasalnya, ungkap Juru Bicara Wapres Masduki Baidlowi, Wapres mengakui posisinya sebagai ban serep atau pengganti presiden.

“Namanya ban serep itu dimana-mana ya kadang dipakai kadang tidak,” kata Masduki dalam jumpa pers secara daring, kemarin.

Hal tersebut dikatakan merujuk sebuah hasil survei kepuasan masyarakat terhadap pemerintah saat ini terutama dalam menangani pandemi covid-19. Sebanyak 56% responden survei yang dilakukan Indonesia Political Opinion (IPO) mengatakan puas terhadap kerja Presiden Joko Widodo. Sedangkan Wakil Presiden Ma'ruf Amin mendapat penilaian publik sebesar 36%.

Masduki menyebutkan, dirinya justru merasa heran apabila tingkat kepuasan terhadap Wapres melebihi Presiden. “Kalau survei justru Pak Wapres di atas Pak Jokowi, malah bingung kita. Kalau wakil presiden di bawah presiden ya biasa, namanya ban serep," jelasnya.

Baca juga: Diaspora NU dan Diplomasi Islam Moderat di Arab Saudi

Yang jelas, tegas Masduki, Ma'ruf Amin selalu bekerja serius dan objektif sesuai arahan presiden dengan baik. “Wapres selalu maksimal membantu presiden, dan tentu kapasitasnya menjadi ban serep tidak mungkin jadi satu, juga karena style tiap wapres kan beda-beda tak bisa disamakan," ujarnya.

Masduki berharap publik tidak terlalu menanggapi serius hasil survei tersebut. Apalagi, tambanya, survei bisa dibuat dengan agenda yang disesuaikan menurut kepentingan tertentu. "Jadi jangan terlalu serius dengan survei yang diagendakan dengan agenda tertentu," ucapnya.

Masduki mengakui gaya kepemimpinan setiap orang, termasuk wapres, berbeda-beda. “Yang jelas, wapres selalu maksimal membantu presiden dan tentu saja tetap sebagai kapasitasnya,” ungkapnya.

Ia mencontohkan ketika Ma'ruf melakukan kunjungan kerja ke Sumatera Barat beberapa pekan lalu. Pada waktu yang sama Jokowi harus terbang ke Nusa Tenggara Timur (NTT) meninjau dampak bencana alam di wilayah tersebut. “Artinya selalu berbagi antara presiden dan wapres, sebelumnya juga wapres datang ke Kalteng, meresmikan bandara. Pada saat yang sama juga presiden juga resmikan bandara di Ambon, Maluku sana," pungkasnya. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya