Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

BNPT Sebut Ada Keterkaitan Pelaku Teror Makassar dan Mabes Polri

Ghani Nurcahyadi
01/4/2021 22:33
BNPT Sebut Ada Keterkaitan Pelaku Teror Makassar dan Mabes Polri
Kunjungan kerja spesifik BNPT dan Komisi III DPR di Makassar(Dok. BNPT)

KEPALA Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Komjen Boy Raffli Amar mengungkapkan, aksi teroris di Makassar dan Mabes Polri memiliki keterkaitan. Hal itu terlihat dari sejumlah fakta yang dianalisis BNPT di lokasi kejadian.

"Bersadarkan fakta yang didapat, surat wasiat pelaku penyerangan Mabes Polri mencontoh surat wasiat yg ditulis oleh pelaku bom suami istri di Makassar seperti meminta maaf ke keluarga dan jangan pakai bank. Ini adalah hasil proses radikalisasi oleh radikal intoleran terorisme melalui media sosial" ujar Boy dalam rapat kunjungan kerja spesifik dengan Komisi III DPR di Mapolda Sulawesi Selatan, Kamis (1/4).

Boy juga menyoroti serangan yang dilakukan oleh anak muda, bahkan generasi milenial. Ia menegaskan, akan melakukan pencegahan lebih intensif, termasuk di ruang digital agar tidak menimbulkan konten yang mengarah pada paham terorisme. 

"Untuk itu, peran keluarga juga diharapkan dapat terlibat untuk mengawasi anak-anak mereka dalam menggunakan sosial media secara baik dan benar. Tidak hanya itu, Langkah preventif dan represif baik soft maupun hard approach juga akan diterapkan oleh pemerintah dan aparat kemanan untuk upaya pencegahan yang lebih menyeluruh dan mendalam.

Dalam rapat tersebut, Boy didampingi Deputi bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan BNPT Irjen Budiono Sandi serta Direktur Penindakan Hukum BNPT Brigjen Eddy Hartono. 

Baca juga : LDII : Aksi Terorisme di Rumah Ibadah Rusak Modal Sosial Bangsa

Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni menyebutkan, pola baru penyerangan teroris di Indonesia dengan menggunakan anak muda, bahkan generasi milenial harus bisa diantisipasi. ia memuji aparat penegak hukum yang telah bergerak cepat dalam penanganan serangan di makassar dan Mabes Polri.

Politikus Partai Golkar Supriansa mengatakan, milenial yang direkrut menjadi bagian dari kegiatan teror harus bisa diantisipasi.

"Ini yang menjadi tanda tanya. Saya melihat pesan-pesan teroris menjadi tanda bagi kelompoknya untuk melanjutkan perjuangan. Ini menjadi tantangan,” Ujar Supriansa.

Anggota Komisi III lainnya, Rano Al Fath mengatakan, saat ini jaringan teroris makin lihai menggunakan media sosial yang jadi sarana generasi mllenial untuk mendapatkan informasi.

Menyikapi bom Makassar, Romo Syafii dari PKS menegaskan bahwa dirinya mengutuk keras aksi teror bom yang dapat memecah belah persatuan dan mendorong terbentuknya kelompok intoleran. (RO/OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya