Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Ormas Katolik Minta Pemerintah Ungkap Jaringan Pengebom Gereja

Faustinus Nua
28/3/2021 17:20
Ormas Katolik Minta Pemerintah Ungkap Jaringan Pengebom Gereja
Petugas kepolisian berjaga di lokasi dugaan bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3).(Antara/Abriawan Abhe.)

PIMPINAN organisasi masyarakat (ormas) Katolik mengutuk keras peristiwa pengeboman di Gereja Katedral Makassar pada Minggu (28/3) pagi. Perbuatan jahat itu bukan perilaku serta sikap orang beragama. Karenanya, ormas Katolik meminta pemerintah dan aparat untuk mengungkap dan membasmi jaringan terorisme itu.

"Meminta pemerintah, Polri, dan TNI bisa mengungkap pelaku dan jaringannya agar mencegah peristiwa serupa terjadi di kemudian hari," ungkap Ketua Presidium Pusat Ikatan Sarjana Katolik Indonesia (PP ISKA) Hargo Mandiraharjo dalam keterangan resmi, Minggu (28/3).

Pimpinan ormas Katolik yang terdiri dari Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), Pemuda Katolik (PK), Ikatan Sarjana Katolik Indonesia (ISKA), Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI), bersama Forum Masyarakat Katolik Indonesia (FMKI) melalui pernytaan bersama mengajak segenap umat beragama tetap teguh dalam solidaritas. Semua pihak senantiasa bekerja sama mengawal kepentingan masyarakat dan bangsa serta menghormati kerukunan hidup beragama.

"Kepada umat Katolik seluruh Indonesia dan khususnya di Paroki Katedral Makassar, kami menyerukan agar tetap tenang, tidak terbawa kecemasan serta larut dalam rasa takut. Kita bawa segenap peristiwa dan kekecewaan ini dalam doa bersama," imbuhnya.

Tragedi di Katedral Makassar kiranya menjadi pengingat kepada semua elemen bangsa dan lapisan masyarakat agar semakin memperkuat persatuan, solidaritas, kerja sama dalam kesatuan bangsa dan Tanah Air Indonesia yang kaya oleh keragaman latar belakang agama, budaya, dan suku.

Lebih lanjut, kata dia, tengah pandemi yang belum berakhir, seharusnya saling menjaga ketenangan dan ketertiban, menjalankan protokol kesehatan, giat beramal bakti, serta terus menjalin solidaritas untuk warga masyarakat terdampak. Sangat disayangkan bahwa peristiwa tersebut terjadi di saat umat Katolik sedang beribadah pada perayaan Minggu Palma yang sekaligus menandai awal Pekan Suci Paskah 2021. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya