Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
Anggota Komisi III DPR Arteria Dahlan meminta Badan Narkotika Nasional (BNN) berinovasi dan bekerja cerdas, sehingga terus memperbarui data serta aksi dalam pemberantasan narkotika.
“BNN harus bekerja dengan data dan pengalaman. Kita butuh BNN (perlu) berinovasi juga kerja cerdas melakukan kerja luar biasa. Narkoba dari kaya dan miskin semua pakai, di (tingkat), di desa dan mungkin saja di pcuk kekuasaan, saya tidak bilang di istana, tapi pakai,” cetus Arteria saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan BNN Kamis (18/3).
Polisi PDI Perjuangan itu mempertanyakan kinerja BNN yang tidak kunjung menuntaskan peredaran narkotika di Tanah Air. Dia menilai ada yang salah dengan regulasi yang digunakan, pasalnya bukan hanya masih ada peredaran narkotika, ada keterlibatan petugas.
“Masalah narkotika ini bagaimana, apa ada yang salah, dengan regulasinya sudah benar belum. Saat ini bandar, kurir, pengedar pasalnya sama. Orang direhap tidak direhap faktornya bukan faktor hukum tapi berapa besaran rupiahnya,” cetusnya.
Baca juga: NasDem Konsisten Perjuangkan RUU Masyarakat Hukum Adat
Dikesempatan itu, anggota komisi III dari Fraksi PPP Arsul Sani meyakini pemerintah dan DPR sangat konsen memberantas narkoba. Keseriusan tersebut ditegaskan dalam rencana perubahan UU No 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
“Ada banyak suara yang kami dengar dan NGO dari luar negeri juga banyak datang kepada saya mengadvokasi ada relaksasi terkait ketentuan pasal ganja untuk kesehatan. Saya kira ini akan menjadi perdebatan yang hangat nanti atas perubahan UU Narkotika Nomor 35 Tahun 2009,” ucapnya.
Saat ini menurutnya UU Narkotika tidak tertutup sama sekali, tapi dari ketentuan dan pelaksanaan kebijakan dirasakan masih sangat sempit peluang tersebut. Di sisi lain BNN diminta untuk memperbaiki koordinasi dengan berbagai lembaga dan kementerian khususnya dengan Kemenkumham.
Kepala BNN Petrus R Golose membenarkan terjadi permasalahan regulasi, salah satunya mengakibatkan penumpukan penghuni lapas narkotika.
“Ada masalah dalam UU yang nantinya ini akan diselesaikan oleh semua pihak BNN, Kemenkumham dan juga DPR,” ucapnya
Terkait dengan pelegalan ganja untuk tujuan kesehatan, masih menjadi tren di dunia. Dari seluruh negara yang melegalkan, mereka juga menerapkan aturan yang rumit dan ketat.
“Masih di atas 70% negara-negara dunia yang tidak melegalkan untuk rekresional. Tapi rata-rata untuk kesehatan masih sangat ketat bahkan cenderung tidak. Sekarang banyak narkoba yang masuk dari Iran (melalui kapal laut). Untuk heroin dari Afganistan kalau Kokain dari Amerika,” tukasnya. (P-5)
TIM Pengawas (Timwas) Haji DPR RI mendukung proses hukum apabila ditemukan unsur pidana pada penyelenggaraan ibadah haji 1445H/2024M.
Isnur meminta pemerintah dan DPR segera membuka dan menyampaikan DIM revisi KUHAP tersebut sebagai bentuk transparansi kepada masyarakat.
WAKIL Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mengatakan pemerintah telah menyiapkan sejumlah nama calon duta besar (Dubes) Amerika Serikat (AS).
DPR RI berpeluang membentuk Panitia Khusus (Pansus) Haji 2025 untuk mengevaluasi penyelenggaraan rukun Islam kelima. Namun, hal ini menunggu laporan dari Komisi VIII DPR yang menangani haji.
Bahtra Banong meminta aparat mengusut temuan lima pulau di Indonesia yang ditawarkan secara komersial melalui situs perdagangan online Private Islands Online.
Angka kematian jemaah haji Indonesia disorot Saudi. Timwas DPR minta seleksi kesehatan diperketat demi keselamatan jemaah, khususnya lansia berpenyakit.
BADAN Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kalimantan Selatan, Selasa (24/6) memusnahkan barang bukti narkoba jenis sabu-sabu seberat lebih setengah kilogram, hasil penanganan tiga kasus kejahatan narkoba di wilayah tersebut.
Salah satu pengungkapan besar ialah membongkar jaringan Meidi yang menyelundupkan sabu dari Aceh ke Jambi dengan truk.
BNN dan TNI AL berhasil mencatatkan sejarah dalam penindakan narkoba terbesar yakni 2 ton sabu (metamfetamina) dari sebuah kapal motor di Perairan Karimun Anak.
Tempat rehabilitasi milik swasta itu meminta uang dalam jumlah yang besar kepada masyarakat yang ingin melakukan rehabilitasi, termasuk para pengguna narkoba.
SEBANYAK 85 pekerja PT Prima Karya Sarana Sejahtera (PKSS) yang bertugas di Kantor Cabang BRI Pringsewu, Kabupaten Tanggamus, Lampung menjalani tes narkobadan zat terlarang
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved