Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
PRESIDEN oko Widodo menyampaikan ucapan selamat kepada Nahdlatul Ulama (NU) yang pada Sabtu (27/2) atau bertepatan pada 16 Rajab 1442 H memperingati hari lahir (harlah) ke-98.
Jokowi mengatakan puncak harlah NU menjadi momentum untuk mengukuhkan tali persaudaraan, ukhuwah islamiyah dan ukhuwah wathaniyah yang menjadi modal ketangguhan bangsa, terutama dalam situasi pandemi covid-19 saat ini.
"Saya mengucapkan selamat hari lahir ke-98 Hijriah Nahdlatul Ulama yang jatuh pada tanggal 16 Rajab. Puncak harlah ini akan menjadi wasilah untuk mengukuhkan tali persaudaraan, ukhuwah islamiyah dan ukhuwah wathaniyah yang merupakan modal utama ketangguhan bangsa Indonesia," ujar Jokowi yang disampaikan secara virtual sebagaimana ditayangkan akun YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (27/2).
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada keluarga besar NU di seluruh Tanah Air yang telah berperan besar dalam memastikan kesehatan dan keselamatan masyarakat tetap terjaga, membantu mengatasi pandemi di tingkat akar rumput.
"Kebersamaan dan kolaborasi seperti ini yang memang diharapkan muncul di masa pandemi," sambugnya.
Selain itu, kepala negara juga mengharapkan dukungan para ulama dan keluarga besar NU untuk turut membantu menyukseskan kebijakan vaksinasi massal yang saat ini menjadi program utama pemerintah dalam upaya menekan penyebaran pandemi.
"Kami mohon dukungan para ulama dan keluarga besar NU untuk ikut membantu pemerintah dalam menyukseskan program vaksinasi nasional ini dan mohon bantuan untuk memberikan informasi yang akurat kepada umat," tandasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga menjabarkan berbagai upaya yang sudah dilakukan pemerintah untuk mencegah penyebaran pandemi covid-19 dan menangani dampak ekonomi yang ditimbulkan, terutama di lingkungan pesantren.
"Saya tahu selama pandemi ini ada jutaan nahdliyin yang terdampak. Ada ribuan pesantren dan lembaga pendidikan agama Islam yang juga terdampak," tutur mantan wali kota Solo itu.
Untuk itu, pemerintah berupaya keras untuk meringankan beban masyarakat di kala pandemi ini melalui sejumlah program bantuan sosial, program padat karya, dan kebijakan pemulihan ekonomi nasional lainnya.
Bagi kalangan pesantren sendiri, pemerintah juga memberikan bantuan operasional pendidikan pesantren, bantuan pembelajaran daring, insentif guru pondok pesantren, dan masih terdapat beberapa program lain.
"Sementara itu untuk 2021 ini, pemerintah menambah dukungan infrastruktur, pendampingan, pelatihan, dan pengembangan model bisnis untuk mewujudkan kemandirian ekonomi pesantren sebagaimana amanat UU Pesantren," pungkasnya. (OL-8)
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menemui Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto. PBNU mendapat target dari BGN, mengelola 1.000 titik MBG
Ephorus HKBP menilai PT TPL lebih anyak mudarat ketimbang manfaat.
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menguatkan kolaborasi dengan Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) untuk bersama-sama mengatasi masalah bangsa yang terjadi.
KETUA Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menjelaskan soal sikap NU terhadap segala bentuk aksi yang menimbulkan kerusakan alam.
BEM PTNU membantah isu yang menyebutkan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) terlibat dalam aktivitas pertambangan di Raja Ampat,
Sheikh Muhammad bin Abdul Karim al-Issa mengungkapkan pujiannya kepada Nahdlatul Ulama (NU), atas peran dan kiprahnya di bidang kemanusiaan dan dunia internasional.
Dalam kalender yang digunakan umat islam, ada bulan tertentu yang dimaknai lebih mulia. Selain Ramadan dan Rajab, Muharram juga menjadi bulan yang dirayakan umat Islam dengan suka cita.
Dalam kegiatan ini, ratusan kader Muslimat NU dari berbagai daerah hadir mengikuti pembelajaran dan pemetaan potensi diri melalui metode Talent DNA yang dikembangkan oleh Founder ESQ
TUJUH puluh tahun telah berlalu sejak Konferensi Asia-Afrika di Bandung mempertemukan para pemimpin dari negara-negara baru merdeka.
Pada era Soeharto, peran Islam dalam politik luar negeri Indonesia sering disampingkan karena pemerintah lebih mendorong kebijakan luar negeri yang bebas-aktif.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved