Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Operasi Tinombala dan Nemangkawi Serap Biaya Tinggi

Yakub Pryatama Wijayaatmaja
17/2/2021 15:27
Operasi Tinombala dan Nemangkawi Serap Biaya Tinggi
Polisi melintas di depan baliho di Pos Komando Taktis Satgas Tinombala di Desa Tokorondo, Poso Pesisir, beberapa waktu lalu.(Antara/Basri Marzuki.)

OPERASI Tinombala dan Nemangkawi yang dilakukan pada 2020 menyerap anggaran yang cukup tinggi. Seperti diketahui, satgas Tinombala dibentuk untuk melumpuhkan dan menangkap jaringan teroris MIT yang dipimpin Santoso. Santoso telah tewas setelah baku tembak dengan satuan tugas Tinombala pada 18 Juli 2016.

Satgas Tinombala sudah diperpanjang sebanyak tiga kali. Masa tugas satgas yang seharusnya berakhir pada 30 September kemudian diperpanjang hingga 31 Desember 2020.

Satgas Nemangkawi yang terdiri dari jajaran gabungan TNI-Polri bertugas melumpuhkan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Sabinus Waker dalam baku tembak di Intan Jaya.

"Yang jadi perhatian khususnya di tahun 2020 operasi Tinombala dan Nemangkawi. Mohon rekan-rekan Polda Sulteng dan Papua untuk menjadi perhatian khusus karena ini betul-betul menyerap biaya yang cukup tinggi," papar Asisten Operasi Kapolri (Asops) Irjen Imam Sugianto saat Rapim Polri 2021.

Imam juga meminta pihak terkait mengevaluasi kedua operasi tersebut dengan hasil yang dicapai selama 2020. Jika hasilnya kurang maksimal dengan anggaran yang dialokasikan, Imam menekankan agar para stakeholders membuat perubahan yang radikal pada operasi tersebut.

Harapannya, target operasi Tinombala maupun Nemangkawi yang harusnya tercapai di 2020 itu bisa diwujudkan di tahun 2021. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya