Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Ingin Rekrut Raffi dan Agnez Mo, PKB Dinilai Caper

Putra Ananda
15/2/2021 00:19
Ingin Rekrut Raffi dan Agnez Mo, PKB Dinilai Caper
Agnez Mo(Antara)

RENCANA Partai Keadilan Bangsa (PKB) memboyong selebriti Raffi Ahmad dan Agnes Monica ke dalam panggung politik pencalonan gubernur DKI Jakarta dinilai sebagai langkah yang kurang ideal.

Menurut Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari, dukungan PKB kepada Agnes dan Raffi bertolak belakang dengan citra PKB sebagai partai yang dekat dengan komunitas Nahdahtul Ulama (NU).

"Idealnya PKB mengangkat nama-nama yang berasal dari komunitas NU. Bukan cuma sensansi tapi juga harus memperkuat asosiasi antara PKB dan NU," ujar Qodari saat dihubungi,  Minggu (14/2).

Qodari menilai PKB memiliki masalah keterbatasan distribusi kekuatan pemilih loyal mereka. Itulah sebabnya mengapa PKB tidak menjagokan nama-nama calon pemimpin yang terafiliasi dengan NU untuk Pilkada DKI Jakarta.

"Di Jakarta kan posisi NU tidak sebsar di Jawa Timur (Jatim). Maka bisa dimaklumi mereka kemudian menyebut nama-nama artis," tuturnya.

Terpisah, Pengamat Politik Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya menilai PKB sedang mencoba untuk menarik perhatian publik. PKB tidak ingin kehilangan pemberitaan di saat isu-isu politik bukan lagi menjadi isu utama kala pandemi covid-19.

"Kalau menurut saya ini lebih ke arah mencoba menarik perhatian publik saja, karena dalam kondisi pandemi sekarang isu politik ini kan defisit, jarang isu-isu politik yang dibawa partai kemudian bisa menempatkan partai itu dipanggung yang diperhatikan publik," ungkap Yunarto.

Kendati demikian Yunarto pun menilai, langkah PKB diyakini tidak akan berpengaruh besear terhadap elektoral partai tersebut. Karena langkah yang sama pernah dilakukan oleh PKB saat mencalonkan Rhoma Irama yang berujung pembatalan.

"Ini upaya PKB untuk menjadi menarik perhatian publik, atau dilirik masyarakat level bawah minimal dalam pemberitaan pro dan kontra, belum tentu efeknya ke elektoral," jelasnya.

Menurut Yunarto, untuk sekelas DKI Jakarta pemilih mampu memetakan kemampuan dan prestasi dari para calon pemimpinnya. Menurutnya masyarakat Jakarta mampu melihat bahwa prestasi di bidang entertaiment belum tentu sejalan dengan prestasi untuk memimpin demokrasi atau pemerintahan.

"Melihat pola yang ada dari peluang seorang artis untuk maju di level pilada atau pileg sekalipun menurut saya pengalaman sudah membuktikan bahwa popularitas itu tidak linier dengan elektabilitas," katanya.

Sebelumnya, Sekretaris Bidang Sosial dan Kebencanaan DPP PKB Luqman Hakim mengatakan bahwa kedua publik figur yang dilirik PKB memiliki kemampuan yang memadai untuk memimpin Ibu Kota. Luqman menilai baik Raffi dan Agnes merupakan 2 sosok pekerja keras.

"Mereka berdua, Agnes dan Raffi, jika menjadi pemimpin, akan punya empati yang kuat pada nasib dan kehidupan rakyatnya," tandasnya. (OL-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya