Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Polri Pastikan Belasan Teroris dari Makassar Anggota FPI

Yakub Pryatama Wijayaatmaja
04/2/2021 12:16
Polri Pastikan Belasan Teroris dari Makassar Anggota FPI
Ilustrasi--teroris(Dok MI)

POLISI menyatakan belasan teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang dipindahkan dari Makassar ke Jakarta merupakan anggota aktif di organisasi terlarang, Front Pembela Islam (FPI).

Rencananya, belasan teroris itu akan menjalani pemeriksaan lanjutan di Jakarta oleh penyidik Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri.

Belasan teroris itu akan dijemput di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (4/2) siang ini.

Tim Densus 88 dan sejumlah pejabat utama Mabes Polri bakal mengawal langsung penjemputan teroris tersebut.

Baca juga: Serangan Siber Melonjak Hampir Tiga Kali Lipat

Kabid Humas Polda Sulawesi Selatan, Kombes E Zulfan, menuturkan semua teroris yang diboyong ke Jakarta telah ditetapkan sebagai tersangka.

"Dibawa ke Jakarta untuk penanganan lebih lanjut oleh Densus ini juga tercatat sebagai anggota FPI Kota Makassar," ujar Zulfan, Kamis (4/2).

Keanggotaan belasan teroris tersebut dengan FPI terungkap usai dilakukan pemeriksaan oleh tim Densus 88. Adapun pemeriksaan terhadap para tersangka teroris dilakukan di wilayah Sulawesi Selatan.

Sebelumnya, sebanyak 20 anggota teroris sempat ditindak Densus 88 pada 6-7 Januari 2021 silam. Bahkan, beberapa teroris ditembak mati oleh polisi karena melakukan perlawanan.

Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan menyebut belasan teroris itu juga terafiliasi dengan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) itu akan tiba di Bandara Soetta pada pukul 12.00 WIB.

"Waktu penangkapan kemarin kan 20 orang. Kemudian dilakukan tindakan. 2 orang sudah meninggal, 1 orang luka, ada 1 (kena) covid-19," paparnya.

Adapun keterangan polisi pada menyatakan bahwa para terduga teroris ini terlibat dalam aksi pengeboman sebuah gereja di Jolo, FIlipina pada 2019 silam. Menurutnya, mereka menjadi penyokong dana bagi aksi teror tersebut. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik