Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Menlu Retno Bocorkan 6 Isu Utama Pertemuan Menlu ASEAN

Nur Aivanni
21/1/2021 20:33
Menlu Retno Bocorkan 6 Isu Utama Pertemuan Menlu ASEAN
Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi(dok.Kemenlu)

MENTERI Luar Negeri RI, Retno Marsudi mengatakan ada enam isu utama yang disampaikan dalam pertemuan menteri luar negeri ASEAN melalui video conference hari ini, Kamis (21/1). Pertama, katanya, Indonesia menekankan pentingnya kesatuan dan sentralitas ASEAN serta terus dijalankannya prinsip-prinsip ASEAN.

"Penting bagi ASEAN untuk mengirim pesan ini ke semua negara mitra, termasuk kepada administrasi baru AS agar semua mitra ASEAN menghormati prinsip-prinsip tersebut," katanya dalam press briefing virtual, Kamis (21/1).

Kedua, lanjutnya, Indonesia juga menekankan pentingnya ASEAN mengajak administrasi baru AS untuk menjalankan multilateralisme yang inklusif dan adil. Multilateralisme, katanya, masih menjadi pilihan yang terbaik untuk dapat menanggulangi pandemi dan dampaknya serta berbagai tantangan global dewasa ini melalui penguatan spirit kolaborasi dan kepemimpinan global yang kuat.

"Dalam kaitan ini, kita berharap bahwa administrasi baru AS untuk dapat mengambil leadership role dalam dua hal, yaitu penguatan WHO dalam merespons pandemi dan mendorong sistem perdagangan multilateral yang terbuka dan adil yang dapat mempercepat pemulihan ekonomi global," jelasnya.

Ketiga, kata dia, ada harapan yang besar dari negara ASEAN agar Indonesia dapat terus memperjuangkan akses setara terhadap vaksin bagi semua negara melalui track multilateral, termasuk bagi negara-negara ASEAN. Harapan itu muncul lantaran Indonesia terpilih sebagai salah satu co-chairs dari COVAX-AMC Engagement Group.

Keempat, mengenai progres dari implementasi Preliminary Need Assesment Team. Indonesia, katanya, menekankan pentingnya kerja lebih keras agar implementasi dapat lebih diintensifkan. Indonesia juga meminta agar persiapan kerja Comprehensive Need Assesment (CNA) mulai dilakukan untuk mempersiapkan repatriasi.

"Indonesia juga sangat mengharapkan pemerintah Myanmar dapat segera menciptakan kondisi kondusif di Rakhine State agar repatriasi yang sukarela, aman dan bermartabat dapat segera dilakukan," katanya.

Kelima, mengenai ASEAN Travel Corridor Arrangement. ASEAN, kata Retno, sepakat membentuk Ad Hoc Task Force untuk membahas ATCAF tersebut beserta prosedur operasinya. Kerja dari Ad Hoc Task Force tersebut diharapkan dapat diselesaikan pada kuartal pertama 2021. "Sudah disepakati oleh ASEAN, Indonesia dipercaya menjadi ketua dari Task Force tersebut," katanya.

Ia juga menyampaikan bahwa ASEAN perlu memiliki perspektif jangka Panjang. Setelah ATCAF diadopsi, terang Retno, Task Force tersebut dapat difungsikan lebih lanjut untuk mengkoordinir dan memfasilitasi operasionalisasi ATCAF, dan membentuk standar baku fasilitasi perjalanan di ASEAN.

"Terakhir, saya juga angkat dukungan Indonesia terhadap keinginan Brunei untuk mengoptimalkan penggunaan ASEAN Secretariat sebagai tempat untuk berbagai pertemuan ASEAN selama keketuaan Brunei. Tentu Indonesia sebagai Host Country bagi ASEAN Secretariat, akan memfasilitasi rencana tersebut," tandasnya. (OL-13)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya