Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Kemenag Evaluasi Lembaga Amil Zakat

Iin/Ykb/P-5
19/12/2020 01:40
Kemenag Evaluasi Lembaga Amil Zakat
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Kamaruddin Amin.(MI/Susanto)

DIRJEN Bimas Islam Kementerian Agama (Kemenag) Kamaruddin Amin menegaskan pihaknya akan mengevaluasi Lembaga Amil Zakat (LAZ) yang diduga melakukan penyimpangan kewenangan dalam pengumpulan dan penyaluran dana zakat di masyarakat.

“Kita akan mengevaluasi Lembaga Amil Zakat yang diduga menyalahgunakan kewenangannya,” kata Dirjen Kamaruddin Amin di Jakarta, seperti dilansir dari laman Kemenag, kemarin.

Evaluasi dilakukan menyusul adanya temuan kepolisian terkait adanya kotak amal yang dananya digunakan kelompok Jemaah Islamiyah (JI) untuk jaringan terorisme. Temuan kepolisian menduga kelompok tersebut memanfaatkan terlebih dahulu uang yang terkumpul di kotak amal dan tidak dicantumkan dalam laporan yang harus diserahkan secara berkala agar legalitas pengumpulan dananya terjaga.

“Kemenag dan Baznas pusat sedang menelusuri informasi tersebut. Jika terbukti, tentu ada sanksi. Bisa sampai pencabutan izin,” tegas Kamaruddin Amin.

Di tempat berbeda, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono, mengungkapkan lokasi penangkapan 21 teroris JI dari Lampung oleh Densus 88. “Awalnya, 21 tersangka teroris ditangkap di Lampung, ada 8 lokasi,” ucap Argo, di Mabes Polri, Jakarta, kemarin.

Seusai menangkap 21 tersangka teroris, Densus 88 pun mendapatkan informasi yang akhirnya bisa menemukan eks daftar pencarian orang (DPO) Taufi k Bulaga alias Upik Lawanga serta Zulkarnaen.

Adapun delapan lokasi penangkapan para teroris berada di wilayah Sumatra, yakni di Kabupaten Lampung Selatan, Lampung Tengah, Bandar Lampung, Pringsewu, Metro, hingga Jambi, Riau, dan Palembang.

“Dari hasil penyelidikan, rata-rata tersangka memiliki senjata rakitan,” ucap Argo.

Argo mengemukakan senjata rakitan itu didapatkan dari Upik yang dijuluki sebagai profesor. “Kenapa disebut profesor, karena Upik ini ahli membuat bom dan senjata rakitan yang kemudian bisa dilakukan senjata rakitannya itu secara manual maupun otomatis,” tuturnya.

Beberapa tersangka lainnya, lanjut Argo, menyembunyikan tersangka yang tengah diincar Densus 88. “Juga ada yang menjadi anggota dari JI. Semuanya sudah kita bawa ke Mabes Polri untuk diperiksa,” ucap Argo.

Sebelumnya, sebanyak 23 tersangka teroris JI tiba di Ibu Kota Jakarta melalui Bandara Soekarno-Hatta, Rabu (16/12). Mereka ditangkap Tim Densus 88 Antiteror Polri di Lampung, di antaranya terduga teroris Zulkarnaen alias Arif Sunarso yang merupakan Panglima Askari, buron kasus Bom Bali 1 yang terjadi pada 2001. (Iin/Ykb/P-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik