Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Polisi akan Buktikan Pengawal Rizieq Miliki Senjata Api

Rahmatul Fajri
09/12/2020 03:45
Polisi akan Buktikan Pengawal Rizieq Miliki Senjata Api
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus.(ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

KEPOLISIAN kelak membuktikan laskar FPI yang mengawal Rizieq Shihab memiliki senjata api ketika terjadi baku tembak dengan petugas di Tol Jakarta-Cikampek Km 50, Senin (7/12/2020) dini hari.

“Senjata api dan senjata tajam milik laskar FPI yang menyerang polisi. Penyidik mengumpulkan bukti pemilik senjata api pelaku penyerangan,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus, kemarin.

Sekretaris Umum FPI Munarman membantah bahwa laskar mereka dibekali senjata api dan senjata tajam. “Fitnah besar kalau laskar kami disebut membawa senjata api dan tembak-menembak.”

Kombes Yusri menimpali pernyataan Munarman. “Kalau dia menyatakan seperti itu (laskar FPI tidak dibekali senjata api), itu berita bohong. Bisa dipidana nanti.”

Senin (7/12/2020), enam pengawal pemimpin FPI Rizieq Shihab ditembak polisi karena melawan petugas dengan menggunakan senjata api dan senjata tajam.

“Anggota yang terancam jiwanya lalu melakukan tindakan tegas ter ukur terhadap kelompok yang diduga pengikut MRS (Muhammad Rizieq Shihab). Meninggal dunia enam orang,” tutur Kapolda Metro Jaya Irjen M Fadil Imran di Polda Metro Jaya (Media Indonesia, 8/12/2020).

Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono menambahkan pihaknya tidak menutupi proses dan hasil penyelidikan kepada masyarakat. “Mengenai kepemilikan senjata api pelaku, penyidik mengumpulkan bukti yang sudah mengarah. Petugas juga mengumpulkan CCTV untuk mendukung penyidikan.”

Ketua Umum GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas, mendukung kepolisian yang mengusut kepemilikan senjata api dari pengawal Rizieq. “Heran aktivis ormas memiliki senjata api. Penting untuk dilacak asal usulnya.”

Akan tetapi, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti mengimbau kepolisian bersikap terbuka dan merespons permintaan investigasi untuk menjawab spekulasi publik yang menengarai polisi melakukan kekerasan.

“Masyarakat khususnya umat Islam agar menyikapi masalah dengan jernih dan tidak terprovokasi,” demikian Mu’ti mengunggah pendapatnya di akun Twitter pribadinya, @Abe_Mukti, kemarin.

Pengamat politik Azyumardi Azra, di akun Twitter-nya, juga meminta polisi menahan diri. “Pemimpin FPI agar mengendalikan massanya dan mengikuti ketentuan hukum.”

Sementara itu, Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Awi Setiyono menegaskan polisi akan menjemput paksa pemimpin FPI Rizieq Shihab yang sudah dua kali absen dari panggilan terkait pelanggaram protokol kesehatan dalam acara akad nikah anaknya pada Minggu (15/11/2020).

“Sekali enggak hadir, dipanggil kedua kali. Dua kali enggak hadir, apa? Surat perintah membawa. Kami berharap Rizieq gentle ya, penuhi panggilan kepolisian,” tandas Awi, kemarin. (Faj/Ykb/Che/DP/X-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik