Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Amnesty Desak Komnas HAM Ikut Usut Penembakan 6 Pengikut Rizieq

Yakub Pryatama Wijayaatmaja
07/12/2020 19:05
Amnesty Desak Komnas HAM Ikut Usut Penembakan 6 Pengikut Rizieq
Polisi menunjukkan sejumlah senjata yang dipakai oleh pengikut Rizieq(ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

DIREKTUR Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid, mengemukakan polisi harus transparan mengungkap kejadian kematian enam anggota Front Pembela Islam (FPI) oleh polisi.

"Terutama menyingkap penyebab terjadinya penembakan terhadap mereka. Jika polisi yang terlibat dalam insiden itu melanggar protokol tentang penggunaan kekuatan dan senjata api, mereka harus diungkap secara terbuka dan diadili sesuai dengan hukum dan hak asasi manusia," terangnya.

Menurutnya, harus ada penjelasan dari petugas yang terlibat dalam insiden penembakan.

“Polisi seharusnya hanya dibolehkan untuk menggunakan kekuatan atau kekerasan, terutama dengan senjata api, sebagai upaya terakhir. Itu pun harus merupakan situasi luar biasa untuk melindungi keselamatan dirinya dan atau orang lain. Jika tidak, maka tindakan itu bisa tergolong unlawful killing," ucapnya.

Baca juga: Dua Kali Mangkir, Polri Bakal Jemput Paksa Rizieq Shihab

Menurutnya, penggunaan kekuatan, kekerasan, dan senjata api yang melanggar hukum oleh polisi tidak boleh dibenarkan, terlebih lagi bila digunakan dalam kasus yang terkait dengan pelanggaran protokol kesehatan, yang seharusnya tidak berakhir dengan kekerasan.

"Komnas HAM harus ikut mengusut. Komisi III DPR RI juga perlu aktif mengawasi dan mengontrol pemerintah dan jajaran kepolisian," ujarnya.

Sebelumnya, enam orang yang diduga merupakan pengikut Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab ditembak polisi, karena berusaha melawan petugas menggunakan senjata api dan senjata tajam.

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Fadil Imran mengatakan kejadian terjadi di Jalan Tol Jakarta-Cikampek kilometer 50 pada Senin (7/12) dini hari WIB. Ia mengatakan pihaknya mendapat informasi adanya pengerahan massa saat Rizieq diperiksa di Polda Metro Jaya hari ini.

Petugas langsung menyelidiki dan menduga adanya kelompok yang diduga akan datang ke Polda Metro Jaya hari ini untuk mengawal pemeriksaan Rizieq hari ini.

Namun, saat menyelidiki, pengikut Rizieq itu memepet kendaraan petugas dan terjadi penyerangan.

"Kendaraan petugas dipepet kemudian diserang dengan menggunakan senjata api dan senjata tajam. Anggota yang terancam keselamatan jiwanya karena diserang kemudian melakukan tindakan tegas terukur terhadap kelompok diduga pengikut MRS dan meninggal dunia sebanyak 6 orang," kata Fadil, di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (7/12). (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik