Jaga Toleransi di Tengah Kemajemukan

Emir Chairullah
12/11/2020 02:35
Jaga Toleransi di Tengah Kemajemukan
Wapres Ma'ruf Amin.(mi/adam dwi)

WAKIL Presiden Ma’ruf Amin berharap berbagai keragaman etnik, budaya, suku, agama, dan bahasa di Indonesia dapat dijadikan modal dasar kekuatan nasional untuk membangun dan maju bersama. Sikap toleransi menjadi hal penting dalam menyikapi keberagaman yang ada di Tanah Air.

“Semua itu harus kita rawat dan jaga sebagai modal dasar kekuatan nasional untuk membangun dan maju bersama. Saya mengajak seluruh masyarakat untuk senantiasa mewujudkan kehidupan rukun, tenteram, damai, dan toleran,” katanya dalam acara Virtual Choir Festival Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) dari Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesparani Katolik Nasional (LP3KN) melalui konferensi video, kemarin.

Ma’ruf juga mengajak seluruh elemen bangsa untuk terus memelihara persatuan dan kesatu an demi kemajuan bangsa di tengah kemajemukan yang ada.

“Sungguh tepat bagi kita semua untuk kembali memperkuat persatuan dan kesatuan yang merupakan warisan paling berharga dari para pahlawan,” harapnya.

Menurut Ma’ruf, tema Bersaudara dalam keragaman yang digagas dalam acara itu sangat sesuai dengan upaya merawat semangat kebangsaan melalui kreasi dan seni.

“Terlebih lagi, momentum penyelenggaraan acara ini bertepatan dengan dua hari besar nasional, yaitu Hari Sumpah Pemuda dan Hari Pahlawan,” ungkapnya.

Pada kesempatan itu, Ma’ruf sangat mengapresiasi terselenggaranya kegiatan ini. Walau di tengah pandemi, masyarakat Katolik tetap gigih berkarya untuk memperlihatkan pemahaman, penghayatan, dan pengamalan imannya.

“Untuk itu saya menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada jajaran panitia atas kegigihan dan kreativitasnya dalam penyelenggaraan acara yang telah berlangsung sejak 28 Oktober dan juga kepada segenap masyarakat Katolik yang tetap penuh semangat telah berpartispasi dalam pergelaran seni budaya dan paduan suara,” pungkasnya sambil mengucapkan selamat kepada seluruh pengurus LP3KN, panitia dan seluruh peserta, sekaligus menutup pelaksanaan acara tersebut.

Pesparani tahun 2020 semula akan diselenggarakan di Kupang, Nusa Tenggara Timur. Namun, karena pandemi, acara tahunan gereja Katolik tersebut dilakukan secara virtual mulai 28 Oktober hingga 10 November dan diikuti peserta dari 27 provinsi.

Saat dikutip dari situs katoliknewscom, kegiatan itu di samping ingin memberikan hiburan dan semangat bagi umat di masa pandemi, juga untuk mencintai dan merawat lagu-lagu daerah sebagai kekayaan bangsa dan lagu-lagu liturgi sebagai harta Gereja Katolik. (Che/Ant/X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya