Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
MEMBAIKNYA penilaian terhadap Indonesia sebagai negara yang menarik bagi investor menjadi catatan positif Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) dalam mencermati 1 tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo-Wakil Presiden Ma’ruf Amin.
“Satu tahun terakhir yang menonjol tetap kemudahan berbisnis. Kemudahan berbisnis menunjukkan perbaikan terus-menerus walaupun dalam dua tahun terakhir sedikit melambat,” kata Ketua Umum Hipmi Mardani H Maming dalam keterangan tertulis di Jakarta, kemarin.
Mardani menambahkan adanya Undang-Undang Cipta Kerja yang mempermudah regulasi dan perizinan penanaman modal akan mendorong investor lokal bekerja sama dengan mitra asing serta meningkatkan ekspor.
“Sebelumnya, ada kemajuan indeks kemudahan berusaha selama lima tahun pemerintahan Jokowi. Jika ini diprioritaskan dan difokuskan, kemudahan berbisnis di Indonesia bisa mencapai peringkat ke-40 sebagaimana yang ditargetkan Presiden. Tidak jauh tertinggal dengan Malaysia dan Thailand serta bisa lebih baik ketimbang Vietnam,” tambah Mardani.
Pada 2015, skor kemudahan berusaha di Indonesia berada di peringkat 115. Tiga tahun kemudian beranjak ke level 72 dan di 2020 naik lagi ke peringkat 69,6.
“BKPM menargetkan pencapaian investasi 2020 lebih dari Rp880 triliun atau sekitar 11% lebih tinggi daripada di 2019,” ujar Mardani.
Ia juga menuturkan ketersediaan infrastruktur jalan membuat banyak kawasan di Tanah Air semakin menarik sebagai lokasi produksi ataupun distribusi. “Pada gilirannya menarik investasi dari dalam dan luar negeri. Infrastruktur juga menentukan ketahanan pangan.”
Keberhasilan Jokowi-Amin dalam melanjutkan pembangunan infrastruktur juga diakui peneliti di Pusat Penelitian Politik LIPI, Aisah Putri Budiatri. “Pembangunan infrastruktur ada hasilnya dan konsisten. Artinya, pencapaian ini cukup baik.”
Di sisi lain, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Donny Gahral Adian menilai, dalam kondisi pandemi, Jokowi-Amin terus berupaya menjaga pertumbuhan ekonomi.
“Kita bisa menahan pertumbuhan ekonomi tidak jauh merosot dibanding negara-negara lain. Kita 5,3% dan prediksi triwulan ketiga minus 1%-2%,” kata Donny dalam diskusi 1 Tahun Jokowi-Amin: Benderang atau Buram?, di IG Live Media Indonesia, Senin (19/10). (Ins/Sru/Fer/X-3)
SEJUMLAH pasal yang mengatur berbagai aspek terkait tembakau pada PP Nomor 28 Tahun 2024 menuai kritik. Aturan ini dinilai berdampak negatif terhadap industri dan petani dalam negeri,
KOTA Batu tak hanya lekat dengan suguhan pemandangan alam, kabut, dan kesejukan udara, tetapi juga hamparan perbukitan dan perkebunan milik warga hadir memanjakan mata.
PEMERINTAH dinilai perlu melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan Over Dimension Overloading (ODOL) serta mencari solusi yang komprehensif dan berkelanjutan,
EFEKTIVITAS Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebagai instrumen peningkatan daya beli masyarakat kembali dipertanyakan. Sebab program tersebut tidak memberikan kontribusi signifikan.
PEMERINTAH didorong untuk bisa mengakselerasi belanja negara untuk mendukung perekonomian di dalam negeri.
PERCEPATAN pembentukan Koperasi Desa/ Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih menunjukkan progres yang signifikan. Hingga Jumat (13/6), sebanyak 79.882 unit atau 96% dari target 80.000
Tokenize Indonesia, sebuah inisiatif akselerator yang diinisiasi BRI Ventures, Saison Capital, dan Coinvestasi, secara resmi menggelar rangkaian workshop.
PT Allianz Global Investors Asset Management Indonesia, sebuah perusahaan manajemen investasi, secara resmi mengumumkan kemitraan strategis dengan Standard Chartered Indonesia.
MAYORITAS investor pemula merasa kebingungan saat memulai saham apa yang dipilih, kapan membeli, bagaimana mengelola risiko, dan siapa yang bisa dipercaya untuk bertanya.
Tidak hanya pelaku usaha, kini banyak investor Indonesia dari kalangan muda hingga profesional mulai terjun ke berbagai instrumen investasi
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat kinerja positif pada perdagangan saham selama sepekan pada periode 14–18 Juli 2025.
Lembaga Pengelola Investasi atau Indonesia Investment Authority (INA) berhasil menarik Foreign Direct Investment (FDI) sebesar Rp13,8 triliun di 2024.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved