Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PEMAHAMAN hak asasi manusia (HAM) merupakan penawar konflik atau jurang pemisah TNI dengan Polri. Kedua institusi perlu menanamkan nilai-nilai tersebut supaya dapat menghormati satu sama lain.
"Menurut saya persoalan ini dapat diselesaikan jika semua pihak menghormati prinsip negara hukum yang menghormati HAM," kata Direktur Program Imparsial Al Araf kepada Media Indonesia, Senin (31/8).
Baca juga: Polsek Ciracas Diserbu, Hendardi Minta Revisi UU Peradilan Militer
Dalam konteksi itu, kata dia, pembangunan sistem pendidikan dan pelatihan yang menghormati hukum menjadi penting. Di mana para prajurit harus menyadari bahwa dalam negara hukum semua persoalan di selesaikan melalui jalan hukum dan bukan kekerasan.
Dengan demikian perlu perbaikan sistem pendidikan dan pelatihan. Termasuk pemahaman jiwa korsa yakni mesti diterjemahkan hanya untuk dan dalam rangka menjalankan tugas negara.
"Korsa harus tepat yakni untuk menjalankan fungsinya sebagai alat pertahanan negara serta memperbaiki sistem kendali komando dan pengawasan," pungkasnya.
Baca juga: TNI Bantah Terlibat dalam Perusakan Polsek Ciracas
Untuk diketahui, terjadi penyerangan terhadap Mapolsek Ciracas, Jakarta Timur pada Sabtu (29/8) dini hari. Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengungkapkan, dari 12 anggota TNI yang diperiksa, 3 orang di antaranya telah mengakui perbuatannya melakukan perusakan sepeda motor dan kendaraan lainnya. (Cah/A-3)
Pelatihan ini merupakan wadah bagi para anggota polri untuk meningkatkan kompetensi dan kemampuan dalam menjalankan tugas-tugas Humas Polri.
Apel Gelar Pasukan Jelang Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden
Pembukaan Seleksi Asesmen Calon Anggota Kompolnas
Apel Pengamanan Jeang Pilkada di Kabupaten Bogor
Strategi penanggulangan korupsi dimulai dari memupuk nilai integritas.
Warga Kampung Bantar Limus, Desa Sancang, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, dibuat terkejut dengan penemuan mayat termutilasi.
Pekan lalu, Boateng terlihat terkejut setelah dinyatakan bersalah karena menyerang dan mengejek mantan kekasihnya, ibu dari putri kembarnya, kala berlibur di Karibia pada 2018.
Insiden ini mengingatkan publik ketika suami dan bodyguard figure skater Amerika Serikat Tonya Harding mengatur serangan terhadap rivalnya Nancy Kerrigan.
Diketahui bahwa Hamraroui menggunakan SIM card yang terdaftar atas nama Abidal saat penyerangan itu terjadi.
24 jam setelah tuduhan mengejutkan bahwa Greenwood menyerang seorang perempuan berusia 18 tahun, pemain-pemain terkenal MU seketika memutus pertalian mereka dengan pemain itu di Instagram.
Kasus pemerkosaan dan penyerangan ini mencuat setelah viralnya unggahan gambar dan video yang diunggah oleh seorang perempuan kenalan Greenwood.
mantan pesepak bola berusia 48 tahun itu mengakui dirinya kerap berselingkuh dengan alasan dia secara alami memang genit dan tidak bisa menahan hasrat untuk mengejar perempuan cantik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved