Headline

Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.

Seimbangkan Penanganan Kesehatan dan Ekonomi

Fer/Des/Pra/Ind/X-11
22/7/2020 03:28
Seimbangkan Penanganan Kesehatan dan Ekonomi
covid19.go.id/Riset MI-NRC(Wilayah dengan Kasus Covid-19 Tertinggi)

PEMERINTAH terus berupaya menyeimbangkan upaya percepatan penanganan pandemi covid-19 dengan pemulihan ekonomi nasional yang sangat penting bagi iklim usaha dan masyarakat.

Hal itu ditegaskan Sekretaris Kabinet Pramono Anung terkait Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2020 tentang Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional. “Belajar dari banyak negara, mereka yang terlalu condong pada penanganan kesehatan mengalami kesulitan di ekonomi. Maka dari itu, Presiden ingin kita harus mengatur antara rem dan gas karena covid-19 ini persoalan ekonomi dan kesehatan, tidak bisa dipisahkan,” ujar Pramono di Jakarta, kemarin.

Perpres itu juga tidak membubarkan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, hanya mengganti namanya menjadi satuan tugas. “Diintegrasikan, tidak perlu dibubarkan. Tanggung jawab dan pola kerja Gugus Tugas dan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 sama,” tambahnya.

Secara organisasi, seluruh upaya penanganan pandemi dari sisi kesehatan dan ekonomi kini akan ditangani komite yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Di bawahnya terdapat enam wakil komite dan satu ketua pelaksana. Kemudian, di bawah ketua pelaksana terdapat dua satuan tugas, yaitu Penanganan Covid-19 serta Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional.

Tekan kasus

Juru Bicara Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Wiku Adisasmito, kemarin, menyatakan Indonesia telah mampu menekan beberapa kasus sehingga terjadi perbaikan zonasi. Berdasarkan peta zonasi risiko dari potensi peningkatan kasus yang ada di Indonesia, dalam perkembangan seminggu terakhir terdapat 35 kabupaten/kota dengan risiko tinggi,169 kabupaten/kota berisiko sedang, dan 210 kabupaten/kota dengan risiko rendah. “Ada 52 kabupaten/kota yang tidak ada kasus baru. Artinya selama empat minggu terakhir tidak dilaporkan kasus baru dan kasus yang ada sembuh 100%,” ujarnya.

Untuk kasus konfirmasi positif, kemarin tercatat 1.655 orang sehingga total akumulasi 89.869. Jumlah yang sembuh bertambah 1.489 orang dengan akumulasi 48.466. Adapun kasus meninggal bertambah 81 orang dengan total akumulasi 4.320 orang. (Fer/Des/Pra/Ind/X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya