Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Strategi yang Terukur dan Konsisten bisa Dorong Sektor Ekonomi

Retno Hemawati
20/7/2020 18:13
Strategi yang Terukur dan Konsisten bisa Dorong Sektor Ekonomi
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat(Instagram @lestarimoerdijat )

Pemerintah diminta segera menggunakan strategi yang terukur dan konsisten dalam pengendalian Covid-19 di Tanah Air.

Strategi dan kebijakan yang konsisten dalam pengendalian Covid-19, akan mempermudah para pemangku kepentingan di sejumlah sektor mengambil keputusan.

"Yang dibutuhkan sejumlah pihak saat ini adalah kepastian atau setidaknya perkiraan yang didasari atas pencatatan yang konsisten," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Senin (20/7).

Menurut Rerie, sapaan akrab Lestari, saat ini  Indonesia memang ramai dibicarakan karena angka kasus Covid-19 yang tidak kunjung turun.

Berdasarkan data dari Worldometers.info hingga Minggu (19/7), yang terpapar Covid-19 di dunia sudah mencapai lebih dari 14 juta kasus.
Indonesia mendapat sorotan khusus mengingat kasus positif Covid-19 kini jauh melampaui negara penyebar pertama, Tiongkok.

Hingga Sabtu (19/7), Indonesia memiliki 84.882 kasus positif virus korona. Sedangkan Tiongkok pada hari yang sama tercatat memiliki 83.660 kasus positif korona.

Perbedaannya antara lain, positivity rate di Tiongkok 0,1 persen, namun angka positivity rate Indonesia terbilang tinggi yaitu 12,2 persen. Karena berdasarkan WHO idealnya positivity rate di bawah 5 persen.

Terus meningkatnya kasus positif Covid-19 di Tanah Air, menurut Rerie, yang juga Legislator Partai NasDem itu, menimbulkan pertanyaan sejumlah kalangan, kapan pandemi Covid-19 berakhir di wilayah Nusantara.

Sangat disayangkan, tambah Rerie, sejumlah ahli saat ini tidak mampu menjawab pertanyaan itu, dengan alasan data yang diperolehnya seringkali berubah.

Menurut Rerie, pilihan pendekatan dalam penghitungan data Covid-19 dan kedisiplinan masyarakat yang masih rendah dalam menjalankan protokol kesehatan, menjadi salah satu yang dikeluhkan para ahli epidemiologi.
Hal itu, menurut Rerie, menyebabkan data yang diperoleh para ahli tidak memadai untuk memprediksi kemungkinan di masa datang.

Kondisi tersebut, tegasnya, juga membuat pemangku kebijakan di sektor lain kesulitan untuk mengambil kebijakan.

Berdasarkan kenyataan itu, Rerie berharap, pemerintah menggunakan sistem yang konsisten dalam memproses data penanggulangan Covid-19, selain terus mendisiplinkan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan.

Konsistensi dalam memproses data dan mendisiplinkan masyarakat jalankan protokol kesehatan, menurut Rerie, memungkinkan sektor lain seperti sektor ekonomi bergerak untuk mendorong pertumbuhan.* (RO/OL-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya