Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Disiplin Diakui Menurun

Emir Chairullah
18/7/2020 04:37
Disiplin Diakui Menurun
Ilustrasi -- Petugas protokol kesehatan covid-19 Tangcity Mal melakukan pengecekan terhadap pengunjung, Senin, 22 Juni 2020.(Medcom.id/ Hendrik Simorangkir )

WAKIL Presiden Ma’ruf Amin menyesalkan banyaknya masyarakat yang kurang disiplin terhadap protokol kesehatan sehingga berdampak
kepada peningkatan angka penderita positif covid-19.

“Kenapa ini masih naik? Karena kurang disiplinnya masyarakat, kurang menaati protokol kesehatan, penggunaan masker, jaga jarak, dan mencuci tangan. Ini nomor satu,” kata Ma’ruf saat berdialog dengan ormas-ormas Islam di Istana Wakil Presiden, Jakarta, kemarin.

Ma’ruf menyebut kasus positif covid-19 sempat turun setelah sejumlah daerah memberlakukan pembatasan sosial berskala besar yang menyebabkan pemerintah mulai memberlakukan adaptasi kebiasaan baru.

Namun, kenyataannya, kesadaran masyarakat dalam menjalankan protokol agak menurun belakangan ini. Karena itu, pemerintah meminta tokoh masyarakat, termasuk ulama, terus mengingatkan masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan.

Ulama juga diminta tidak menganggap sepele dampak akibat pandemi. “Ini memang bahaya. Jadi, saya bilang, jangan sampai ada di antara kita, ulama, yang menganggap ini masalah ringan,” paparnya.

Senada, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta warga tidak menganggap enteng pandemi. Ia menyatakan 66% warga yang terpapar covid-19 dari hasil tes PCR yang dilakukan Pemprov DKI selama ini merupakan pasien tanpa gejala. “Ingat, 66% dari warga yang sudah menjalani tes dan positif itu ialah orang tanpa gejala. Jadi, kita harus hati-hati,” kata Anies di akun Youtube resmi Pemprov DKI.

Menurut Anies, hal ini jauh lebih berbahaya karena warga tanpa gejala akan menilai dirinya sehat dan cenderung kurang memperhatikan protokol kesehatan.

Anies juga menunda rencana pembukaan tempat hiburan dalam ruangan. Penyebabnya ialah diperpanjangnya status PSBB transisi fase 1 hingga 30 Juli karena belum menurunnya tingkat penularan. “Bioskop, tempat hiburan indoor, yang semula rencananya dioperasikan akhir bulan ini ditunda sampai ada tren yang baik,” kata Anies.

Ketua Gabungan Pengelola Bioskop Seluruh Indonesia, Djonny Syafruddin, memaklumi keputusan Pemprov DKI. Namun, ia masih berharap Pemprov akan berubah pikiran. Pasalnya, GPBSI baru berencana membuka bioskop serentak pada 29 Juli.

Klaster baru

Juru Bicara Pemerintah untuk Percepatan Penanganan covid-19, Achmad Yurianto, mengungkapkan tempat kerja telah menjadi salah satu penyumbang klaster penularan covid-19 selama ini. Sirkulasi udara yang tidak baik membuat virus cepat ditularkan.

“Identifikasi kasus terjadi di lingkungan kerja dengan kualitas udara tidak bagus dan karena menganggap teman kerja sudah akrab sehingga nyaman berinteraksi. Tetap pakai masker sekalipun di kantor. Ingat, lingkungan mereka berbeda-beda dengan risiko yang beda juga,” kata Yuri dalam tayangan Youtube BNPB Indonesia, Kamis (16/7).

Terkait covid-19, Yurianto mengatakan, dengan penambahan 1.489 pasien sembuh, kasus sembuh kemarin mencapai 41.834 orang dari 83.130 total kasus positif, sedangkan pasien meninggal bertambah 84 membuat total yang meninggal menjadi 3.957 orang. Penambahan terbesar berasal dari Jawa Timur dengan 255 kasus baru dan 387 sembuh. (Ins/Put/Ant/X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya