Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Jadikan Krisis Momentum Perkukuh Persatuan

Pra/X-8
15/7/2020 03:33
Jadikan Krisis Momentum Perkukuh Persatuan
Presiden Joko Widodo didampingi Wakil Presiden Ma’ruf Amin dan para perwira remaja peraih Adhi Makayasa, di Istana Negara, Jakarta, kemarin.(ANTARA/SIGID KURNIAWAN/POOL)

PRESIDEN Joko Widodo meminta seluruh rakyat Indonesia terutama para perwira remaja TNI-Polri untuk tidak menyerah dalam peperangan melawan covid-19. Krisis akibat pandemi korona, menurutnya, justru harus dijadikan momentum untuk memperkuat kepedulian dan kegotongroyongan.

“Sebagai bangsa pejuang, kita bukan hanya harus mampu mengatasi permasalahan akibat pandemi, melainkan harus memanfaatkan pandemi ini untuk memperkukuh kekuatan bangsa dan melakukan lompatan-lompatan kemajuan,” ujar Jokowi saat melantik perwira remaja di Istana Negara, Jakarta, kemarin.

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang biasa digelar di halaman Istana Merdeka, pelantikan perwira remaja TNI-Polri tahun ini dilakukan di dalam Istana secara virtual. Peserta pelantikan yang hadir hanyalah para peraih Adhi Makayasa 2020, yaitu Angga Andhika Yudha dari Akademi Militer, Rizqy Zealand Djuhaeri (AAL), Juanda Siregar (AAU), dan Ivan Pradipta Mahadika (Akpol).

Pada kesempatan itu, Jokowi mengungkapkan keyakinannya bahwa dengan segenap kekuatan yang dimiliki, Indonesia mampu pulih dari krisis akibat covid-19 dengan cepat. Dia juga berpesan kepada 751 perwira remaja untuk selalu berkomitmen menjaga ideologi Pancasila.

“Saya berpesan untuk selalu merawat semangat persatuan dan kesatuan, merawat semangat persaudaraan dan gotong royong. Calon perwira harus konsisten pada tujuan-tujuan besar bangsa, memiliki jiwa kesatria dan pantang mundur, selalu optimistis pada kejayaan dan kemajuan bangsa,” kata Presiden.

Selain itu, Kepala Negara meminta para perwira remaja terus berinovasi dan fleksibel meng ikuti perkembangan zaman. Dia menekankan bahwa dunia berubah sedemikian cepat dan disrupsi terjadi di semua sektor kehidupan. Dunia akan diwarnai pula oleh hiperkompetisi untuk menguasai pengetahuan dan teknologi.

Saat ini, kata Presiden, teknologi militer sudah jauh lebih berkembang ketimbang dekade lalu. Tantangan kejahatan juga jauh lebih berat karena para kriminal menggunakan teknologi canggih. ‘’Saudara-Saudara harus menjadi bagian dari kualitas SDM Indonesia yang hebat
yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, yang lincah dan inovatif dalam menghadapi perubahan dengan karakter kebangsaan penjaga NKRI dan penjaga Pancasila yang sejati,” tandasnya. (Pra/X-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya