FRANCOIS Abello Camille, 65, warga negara Perancis yang menjadi tersangka dalam kasus eksploitasi anak secara seksual dan ekonomi tewas pada Minggu (12/7) sekitar pukul 20.00 WIB.
Camille meninggal usai melakukan percobaan bunuh diri di dalam ruang tahanan Polda Metro Jaya, Kamis (9/7) malam. Padahal, pada Kamis (9/7) sore, polisi menghadirkan Camille saat mengungkap kasus tersebut di hadapan awak media.
Menurut Wakil Direktur Tahanan dan Barang Bukti PMJ Kompol Ervin, tidak ada gelagat aneh yang ditunjukkan saat polisi menggiring Camille balik ke rutan. Bahkan, Ervin mengklaim Camille tidak tampak seperti orang depresi.
"Nggak ada yang aneh, nggak ada (kelihatan depresi)," ungkap Ervin saat dihubungi di Jakarta, Kamis (14/7).
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat PMJ Kombes Yusri Yunus menjelaskan Camille melakukan percobaan bunuh diri dengan melilitkan lehernya ke seutas kabel di dalam sel.
Kabel tersebut merupakan kabel listrik yang berada di sudut langit-langit kamar mandi. Dengan tubuh yang tinggi, lanjut Yusri, Camille dapat meraih kabel tersebut.
"Dengan tingginya, yang bersangkutan bisa meraih dengan menaiki tembok kamar mandi yang ada. Kalau orang biasa tidak akan nyampai," kata Yusri.
Camille ditemukan oleh petugas sel yang berpatroli pada saat itu. Setelah kejadian tersebut, Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan PMJ Kombes Umar Shahab mengatakan Camille dalam kondisi yang lemah saat dibawa dari rutan ke Biddokkes. Pihaknya lantas melarikan Camille ke RS Polri Kramat Jati.
"Sampai di UGD, dan dilakukan tindakan sesuai prosedur sesuai degan SOP yang ada. Namun karena kondisinya semakin melemah, lalu dibawa ke ruang ICU," terang Umar.
Diketahui, anak yang menjadi korban eksploitasi seks yang dilakukan Camille diperkirakan berjumlah 305 orang. Polisi terus melakukan identifikasi terhadap korban. Teranyar, pihak kepolisian berhasil mengindetifikasi 19 anak. (Tri/OL-09)