Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Preventif di Semua Zona

Atalya Puspa
13/7/2020 05:05
Preventif di Semua Zona
Ilustrasi -- Misa dengan menerapkan protokol kesehatan di Gereja Katedral, Jakarta, kemarin.(ANTARA/RIVAN AWAL LINGGA)

INDONESIA masih berada dalam keadaan darurat covid-19. Untuk memitigasi hal itu, pemerintah daerah diminta menerapkan kebijakan praktis dan preventif yang dipatuhi seluruh lapisan masyarakat.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menjelaskan daerah harus memiliki kepekaan untuk menyesuaikan kebijakan dalam penanganan covid-19.

Yang paling penting sesuai arahan Presiden Joko Widodo, tambah Muhadjir, ialah Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 tidak lagi fokus pada wilayah-wilayah dengan penambahan kasus tinggi.

“Sebagai upaya preventif- suportif, kita perkuat wilayah-wilayah yang sekarang aman. Namun, daerah-daerah yang kasusnya sangat tinggi juga tidak boleh diabaikan,” tegas Menko PMK dalam keterangan resmi, kemarin.

Sejalan dengan hal itu, Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat mengharapkan kedisiplinan dan kewaspadaan masyarakat ditingkatkan karena penyebaran virus korona kian meluas.

Rerie, sapaan akrab Lestari, mengingatkan, beberapa pekan terakhir bermunculan klaster-klaster penyebaran baru. Mulai klaster industri, pasar, desa, acara keagamaan, perusahaan, hingga klaster asrama Secapa TNI-AD di Bandung, Jawa Barat.

Karena itu, seluruh pemangku kepentingan dalam penanggulangan covid-19 diminta meningkatkan kapasitas tes, pelacakan (tracing), dan penanganan medis.

Lebih dari itu, Rerie mendesak agar kepatuhan dan kedisiplinan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan ditingkatkan.

Apalagi, hari ini di wilayah zona hijau mulai dilakukan kegiatan belajar-mengajar awal tahun ajaran baru. “Jangan sampai sekolah di zona hijau malah menjadi klaster penyebaran baru karena pengelola sekolah, siswa, dan orangtua murid mengabaikan protokol kesehatan,” tegasnya, kemarin.

Pertambahan

Juru bicara pemerintah untuk penanganan covid-19 Achmad Yurianto melaporkan pasien terkonfirmasi positif covid-19, kemarin, bertambah 1.681 orang.

Dengan demikian, secara kumulatif nasional, jumlah kasus positif mencapai 75.699 orang. Dari angka itu, 35.638 dilaporkan sembuh dan 3.606 orang meninggal.

Yuri menambahkan, beberapa provinsi masih mencatat penambahan kasus tertinggi, yakni Jawa Timur (518), DKI Jakarta (404), Sulawesi Selatan (173), Kalimantan Selatan (77), Jawa Tengah (70), Papua (63), dan Jawa Barat (50).

Yuri menyebut sebagian besar kasus baru merupakan hasil pelacakan masif terhadap mereka yang memiliki kontak dekat dengan kasus positif.

Khusus DKI Jakarta, kasus baru covid-19 sebanyak 404 kasus merupakan rekor tertinggi baru. Rekor sebelumnya, 359 kasus. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pun meminta masyarakat Jakarta disiplin meski DKI masih dalam masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi fase 1 dengan sejumlah sektor dilonggarkan.

Ia menegaskan, apabila masyarakat tidak disiplin dan kasus terus melonjak, ia tidak segan mengambil kebijakan emergency brake system. “Bukan tidak mungkin kita kembali ke situasi sebelum ini (PSBB pratransisi),” kata Anies. (Ifa/Put/Ssr/RO/X-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya