Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PEMERINTAH daerah didesak untuk menciptakan sosok panutan atau role model di tengah masyarakat guna membangun kepatuhan dan kedisiplinan komunal.
Jika hal tersebut tidak dilakukan, penolakan-penolakan terhadap protokol kesehatan akan terus terjadi sehingga penyebaran virus korona akan sulit diredam.
Pemerhati Sosial Devie Rahmawati mengungkapkan, di beberapa daerah, masyarakat tidak memiliki role model untuk diikuti. Itu menyebabkan masih ada kelompok warga yang menolak program rapid test dan melakukan perebutan jenazah yang sebelumnya berstatus pasien dalam pengawasan (PDP).
"Di beberapa daerah, fungsi role model tidak bekerja sehingga masih saja ada kejadian-kejadian seperti itu," ujar Devie dalam sebuah web seminar, Sabtu (13/6).
Sosok panutan, lanjut dia, tidak harus tokoh terkenal, miliarder, jenius atau yang memiliki kelebihan-kelebihan lain. Role model itu cukup seorang pemimpin di lingkungan, di level terendah seperti ketua RT dan RW.
Untuk membentuk pemimpin di level terendah, sambung Devie, adalah tugas pemerintah daerah. Sayangnya, selama ini, pemda terlalu sibuk dengan kegiatan-kegiatan administrasi hingga akhirnya tidak bisa melakukan hal tersebut.
Baca juga: Ketaatan Protokol Kesehatan Perlu Ditingkatkan
Seharusnya, pemda benar-benar turun sampai level terbawah, melakukan komunikasi dengan rendah hati, proaktif dan menghilangkan keruwetan dalam birokrasi.
"Tugas pemda adalah memastikan para pemimpin di level terendah itu memiliki pengetahuan soal covid-19. Jangan sampai mereka tidak memiliki pengetahuan, sama seperti masyarakatnya. Hingga yang terjadi adalah mengarahkan masyarakat ke arah yang salah," tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Donny Gahral Adian mengatakan role model sedianya sudah banyak muncul di tengah masyarakat.
"Role model itu memang tidak harus seorang tokoh. Role model itu adalah inisiatif sosial. Sekarang sudah banyak, seperti gerakan-gerakan bantuan sosial, crowdfunding. Dari sebelum pandemi, itu sudah ada dan sekarang bisa makin dimanfaatkan," papar Donny.(OL-5)
"Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus menjadi vektor utama. Keberadaan dan penyebarannya yang meluas menjadikan arbovirus sebagai ancaman serius,”
Melonjaknya angka covid-19 di negara-negara tetangga perlu menjadi sinyal kewaspadaan yang bukan hanya harus direspons otoritas kesehatan tetapi juga masyarakat.
UPAYA pengendalian resistensi antimikroba (AMR) dibutuhkan untuk mencegah kemunculan berbagai penyakit berbahaya, termasuk yang bisa menimbulkan pandemi.
Produksi masker ini. bersamaan dengan produk lain seperti kopi, keripik udang dan coklat lokal membawa Worcas mendapatkan perhatian pasar domestik internasional.
Tim akademisi dari DRRC UI merilis buku yang membahas tentang risiko dari biological hazard dapat memberi pengaruh signifikan terhadap kesehatan masyarakat global.
Epidemiolog Masdalina Pane menjelaskan belum ada sinyal bahwa virus HKU5-CoV-2 menyebabkan wabah atau pandemi baru.
Nimbus berada pada kategori VUM, artinya sedang diamati karena lonjakan kasus di beberapa wilayah, namun belum menunjukkan bukti membahayakan secara signifikan.
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved