Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
KORBAN penyiraman air keras Novel Baswedan berharap Presiden Joko Widodo tidak membiarkan kasus yang menimpa dirinya. Menurutnya, apa yang sudah terjadi kepada dirinya semoga bisa menjadikan upaya perbaikan bagi tegaknya hukum di Indonesia.
"Saya minta dapat menjadi perhatian dan menjadi catatan bagi kita semua, semoga (kejadian) ini bisa menjadi upaya perbaikan. Saya tidak tahu perbaikannya seperti apa, tapi saya mendesak kepada Bapak Presiden. Apakah masih akan tetap membiarkan, apakah kemudian terus turun untuk membenahi masalah-masalah seperti (yang saya alami) ini?" kata Novel dalam tayangan video daring yang diterima, Jumat (12/6).
Menurut Novel, sejak awal Presiden Joko Widodo memberi perhatian besar terhadap kejadian tragis yang menimpa dirinya. Novel mengatakan Presiden bisa membenahi permasalahan yang terjadi. Sebab, Presiden pula yang mempercayakan penanganan kasusnya kepada aparatur negara yang saat ini sedang bekerja.
"Bukankah sudah sangat cukup alasan untuk menunjukkan bahwa aparatur bekerja dengan bermasalah di sana-sini? Saya kira itu yang ingin saya sampaikan, terima kasih," kata Novel.
Baca juga: Tahan Dua Tersangka, KPK Bongkar Dugaan Korupsi PTDI
Ia pun mengajak para pegiat pemberantasan korupsi untuk tetap berani dan konsisten dalam menjalankan tugas-tugasnya. Penyidik di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu tidak ingin kejadian yang menimpa dirinya membuat rekan-rekannya menjadi takut untuk memberantas tindak pidana korupsi di Indonesia.
"Kawan-kawan yang berjuang untuk memberantas korupsi untuk tetap berani dan konsisten, karena orang-orang yang terlibat dalam perilaku korupsi, koruptor dan kawan-kawannya, mereka berharap kita semua takut dengan kejadian (penyiraman air keras) ini," kata Novel.
Apabila pegiat pemberantasan korupsi takut, kata Novel, maka kegiatan pemberantasan korupsi akan melemah, sehingga koruptor dan kawan-kawannya bisa bertindak sesuka hatinya di negara Republik Indonesia. Novel menambahkan, ia tidak mau koruptor bebas bertindak menjarah dan merampok uang rakyat dan harta yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.(OL-4)
MANTAN Penyidik KPK Novel Baswedan menilai keterangan saksi Rossa Purbo Bekti soal Firli Bahuri membocorkan informasi OTT kasus suap PAW penting ditindaklanjuti.
Novel menilai gugatan yang dilayangkan oleh Agustiani Tio Fridelina kepada Rossa merupakan bentuk serangan balik secara personal.
Namun demikian, hanya disampaikan secara singkat karena mereka tengah berada di tengah-tengah acara yang sedang berjalan.
KPK telah mengembangkan kasus Harun dengan menetapkan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan Advokat sekaligus kader PDIP Donny Tri Istiqomah sebagai tersangka dalam kasus ini.
Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak memastikan kasus Firli terus berproses.
Mantan Penyidik KPK, Novel Baswedan, menegaskan OTT merupakan strategi yang sangat penting dalam mengungkap kasus-kasus besar korupsi.
Ia mengaku menerima laporan bahwa masih ada hakim yang belum memiliki rumah dinas. Hakim tersebut masih mengontrak.
Memberantas mafia peradilan tak cukup dengan melakukan mutasi besar-besaran terhadap hakim seperti yang dilakukan Mahkamah Agung (MA).
ANALISIS komunikasi politik Hendri Satrio (Hensa) mengusulkan agar Presiden Prabowo Subianto menerapkan amnesti umum bagi para koruptor yang beraksi sebelum masa kepemimpinannya.
Pembangunan lapas baru, kata Willy, bisa saja misalnya ditambah di antara 363 pulau-pulau kecil yang ada di Aceh, atau di Sumatera Utara yang memiliki 229 pulau.
PRESIDEN Prabowo Subianto berencana membuat penjara khusus koruptor di pulau terpencil yang dikelilingi hiu. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendukung usulan tersebut.
Prabowo Subianto kembali menekankan komitmen dirinya untuk menghadapi para koruptor. Kepala negara bahkan menegaskan tidak akan mundur dan tidak takut
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved