Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Korona Bikin Elektabilitas Anies Menurun

Cahya Mulyana
07/6/2020 19:31
Korona Bikin Elektabilitas Anies Menurun
Anies Baswedan(MI/ Ramdani)

ELEKTABILITAS Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan  Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melesat selama pandemi Covid-19.

Sebaliknya, temuan dari survei terbaru Indikator ini juga mengungkapkan, elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Gubernur Jakarta Anies Baswedan mengalami penurunan.

 

"Hasil survei calon presiden bulan Mei 2020 menunjukkan dinamika yang menarik. Elektabilitas Prabowo Subianto, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno mengalami penurunan dibanding survei bulan Februari 2020. Sebaliknya, elektabilitas Ridwan Kamil naik tajam, demikian pula dengan elektabilitas Ganjar Pranowo," jelas Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam keterangan resmi, Minggu (7/6).

 

Ia mengatakan temuan tersebut muncul ketika responden dihadapkan dengan pertanyaan tertutup terhadap 14 nama. Pertanyaan yang diajukan adalah jika pemilihan presiden diadakan sekarang, siapa yang akan dipilih sebagai presiden.

 

Ganjar Pranowo dan Ridwan Kamil tercatat mendapatkan kenaikan elektabilitas masing-masing 11.8% dari survei sebelumnya 9.1% dan 7.7% dari 3.8%.

Sementara itu, kondisi terbalik dialami Prabowo Subianto serta Anies Baswedan yang elektabilitas keduanya menurun dengan masing-masing 14.1% dari 22.2% dan 10.4% dari 12.1%.

 

Menurut Burhanuddin, kondisi itu tidak lepas dari faktor intensitas langsung nama-nama itu dengan masyarakat khususnya menyangkut kinerja.

"Terutama karena faktor visibility dan dua tahun terakhir panggung penanganan covid-19 bergeser ke daerah. Maka kepala daerah dengan populasi pemilih besar yang pintar mengambil momentumlah yg dapat insentif elektoralnya karena mereka lebih sering tampil di media," paparnya.

Ia menjelaskan kinerja penanggulangan virus korona yang menggerek elektabilitas Ridwan Kamil dan Ganjar Pranowo tidak terjadi kepada Anies Bawswedan. Alasannya, populasi warga DKI Jakarta tidak sebesar di Jawa Barat dan Jawa Tengah.

"Jadi agar naik, Anies harus penetratif ke warga di luar provinsinya. Selain itu pemilih Jokowi di 2019 sedikit sekali yg memilih Anies. Jadi Anies berebut suara basis Prabowo 2019. Padahal basis suara ini diperebutkan banyak pihak, termasuk Prabowo, Sandiaga dan Anies," ujarnya.

Kemudian sejauh ini, lanjut dia, satu-satunya isu yang membetot perhatian publik adalah covid-19. "Ini yang menjelaskan mengapa elektabilitas Prabowo turun karena posisi beliau sebagai Menhan tidak langsung bersentuhan dengan covid-19," katanya.

Sementara 10 nama lain di bawah persentase elektabilitas empat nama itu juga mengalami dinamika dukungan seperti Sandiaga Salahuddin Uno, Agus Harimurti Yudhoyono, Khofifah Indar Parawansa, M. Mahfud MD, Gatot Nurmantyo, Erick Thohir, Puan Maharani, Tito Karnavian, Budi Gunawan dan Muhaimin Iskandar. Dengan elektabilitas tertinggi hanya 14.1% yakni pada Prabowo Subianto maka bila Pilpres diadakan sekarang, belum ada tokoh yang dominan.

"Dibandingkan survei Februari 2020 yang menempatkan Prabowo paling atas dan dengan selisih signifikan, kini dukungan relatif berimbang. Dukungan pada Ganjar Pranowo dan Ridwan Kamil kini cenderung meningkat dibandingkan temuan Februari lalu," paparnya.

Sementara itu, kata Burhanuddin kepuasan terhadap kerja Jokowi mencapai 66.5%, atau sedikit menurun dibanding temuan sebelumnya, 69.5%. "Kepuasan pendukung Jokowi-Ma’ruf Amin lebih dominan dibandingkan pendukung Prabowo-Sandi. Warga di Jabar cenderung lebih dominan yang tidak puas," pungkasnya.

Survei ini dilakukan pada 16-18 Mei 2020 terhadap 1.200 responden yang dipilih secara acak dari kumpulan sampel acak survei tatap muka langsung yang dilakukan Indikator Politik Indonesia pada rentang Maret 2018 hingga Maret 2020.

Para responden diwawancarai via telepon. Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 1.200 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error--MoE) sekitar ±2.9% pada tingkat kepercayaan 95%. Sampel berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional. (OL-8).



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik