Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
PEMERINTAH mewacanakan pelonggaran PSBB termasuk menggunakan idiom normal baru untuk mendorong masyarakat siap berdampingan dengan covid-19. Sebelum penerapan kebijakan itu, Wakil Ketua Fraksi PKS Sukamta meminta pemerintah menyampaikan situasi dan kondisi sebenarnya.
"Mestinya pemerintah jelaskan secara jujur, benarkah situasi penanganan covid-19 saat ini sudah semakin terkendali atau wacana normal baru ini hanya sebagai kedok untuk menutupi ketidakmampuan pemerintah tangani covid-19," katanya dalam keterangan resmi, Kamis (28/5).
Menurut dia, wacana berdampingan dengan covid-19 seakan-akan situasi sudah semakin membaik atau pemerintah kewalahan dalam penanggulangannya. Padahal Wakil Presiden Maruf Amin mengaku pemerintah belum mampu menanggulangi pandemi ini secara tuntas.
Ia pun mencatat terdapat lima persoalan mendasar sejak awal penanganan Covid-19 oleh pemerintah. Pertama, pemerintah tidak pernah menjelaskan grand desain penanganan virus korona. Bahkan setelah masa tanggap darurat berjalan hampir tiga bulan tidak ada langkah selanjutnya seperti berdampingan dengan covid-19.
"Padahal kejelasan tahapan itu penting tidak hanya dalam upaya penanganan pandemi tetapi juga menjadi rujukan bagi dunia pendidikan, dunia usaha, pariwisata dalam memulai kembali aktivitasnya," ungkapnya.
Kedua menurut Sukamta, persoalan mendasar ada pada sistem koordinasi. Sejauh ini tidak terlihat jelas garis komando antara presiden, kementerian, gugus tugas dan pemerintah daerah.
Ketiga, dari pernyataan presiden soal menagih target uji spesimen menunjukkan bahwa selama ini tes covid-19 masih jauh dari optimal, karena hanya 2 kali yang bisa lebih dari 10 ribu uji spesimen. Sementara angka-angka yang diumumkan oleh Gugus Tugas tidak memberikan gambaran nyata penyebaran virus.
Keempat, masih ada kesenjangan sarana prasaran kesehatan di setiap daerah dan juga SDM tenaga kesehatan. Rasio jumlah tempat tidur rumah sakit di tahun 2018 hanya 1 dibanding 1000 penduduk, di Korea Selatan rasio 11 dibanding 1000 penduduk.
"Ini artinya sarpras kesehatan yang ada saat ini tidak memadai untuk menghadapi lonjakan jumlah pasien positif, belum lagi soal ketersediaan APD yang banyak dikeluhkan oleh rumah sakit hingga hari ini."
baca juga: Sambut Kenormalan Baru, Polri Sosialisasi Sampai Level Bawah
Kelima, pelaksanaan PSBB di berbagai daerah tidak optimal dan banyak pelanggaran terjadi. Ini bisa dibaca tingkat kedisiplinan masyarakat masih rendah. Apakah dengan kondisi masyarakat seperti ini akan siap dengan protokol kesehatan yang ketat.
"Jadi sangat penting kejujuran pemerintah dalam situasi saat ini, seberapa jauh berbagai persoalan mendasar yang kami sebut tadi sudah tertangani dengan baik," pungkasnya. (OL-3)
Anggota DPR RI Rio Alexander Jeremia Dondokambey, mengingatkan pemerintah agar setiap anggaran negara dikelola secara transparan, akuntabel, dan melalui pembahasan bersama DPR.
Narasi kenaikan gaji anggota DPR RI bukan sesuatu yang mendesak untuk direalisasikan.
Nasir menjelaskan setelah aspek redaksional selesai, draf RUU KUHAP akan dikembalikan ke Panja untuk masuk proses finalisasi. Namun ia belum bisa memastikan waktu penyelesaian tersebut.
SEPANJANG tiga periode di DPR, saya tidak mendapat kepercayaan fraksi/partai untuk menjadi pimpinan di badan atau komisi di DPR.
DPR siap mendukung komitmen Presiden Prabowo yang siap ‘menyikat’ tambang ilegal.
Keputusan menaikkan pajak sering dipicu oleh beragam faktor, salah satunya efisiensi anggaran dari pemerintah pusat yang berdampak pada berkurangnya transfer ke daerah.
PASCAPANDEMI, penggunaan masker saat ini mungkin sudah tidak menjadi kewajiban. Namun demikian, penggunaan masker nyatanya menjadi salah satu benda penting untuk melindungi diri.
Pengurus IDI, Iqbal Mochtar menilai bahwa kekhawatiran masyarakat terhadap vaksin berbasis Messenger Ribonucleic Acid (mRNA) untuk covid-19 merupakan hal yang wajar.
Teknologi vaksin mRNA, yang pernah menyelamatkan dunia dari pandemi covid-19, kini menghadapi ancaman.
Menteri Kesahatan AS Robert F. Kennedy Jr. membuat gebrakan besar dengan mencabut kontrak dan membatalkan pendanaan proyek vaksin berbasis teknologi mRNA, termasuk untuk covid-19.
PEMERINTAH Amerika Serikat membekukan dana sebesar 500 juta dolar AS yang dialokasikan untuk proyek vaksin mRNA produksi produsen bioteknologi CureVac dan mitranya, Ginkgo Bioworks.
Stratus (XFG), varian COVID-19 baru yang kini dominan di Indonesia, masuk daftar VOM WHO. Simak 5 hal penting menurut Prof. Tjandra Yoga Aditama.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved