Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Perlahan, Pemerintah Berencana Buka Kembali Sektor Usaha

Candra Yuri Nuralam
20/5/2020 09:51
Perlahan, Pemerintah Berencana Buka Kembali Sektor Usaha
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Mensesneg Pratikno(ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

MENTERI Sekretaris Negara Pratikno menyampaikan adanyan rencana Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membuka beberapa sektor usaha. Presiden ingin masyarakat tetap beraktivitas di tengah wabah virus korona (covid-19).

"Berangsur-angsur bisa dibuka kembali, tentu dengan cara yang aman dari covid-19 agar tidak menimbulkan risiko meledaknya wabah. Contoh restoran bisa mulai dibuka tapi isinya mungkin hanya 50 persen. Jarak antarkursi dan meja diperlonggar," kata Pratikno di Jakarta, Rabu (20/5).

Pratikno mengakui korona membuat penurunan pendapatan asli daerah (PAD) lumayan besar. Hal ini dikarenakan aktivitas masyarakat menurun sehingga membuat retribusi tidak bisa dipungut.

"Ada yang menurun separuh, ada yang menurun 30 persen," ujar Pratikno.

Baca juga:  Hari ke-38 PSBB, 4.015 Perusahaan di DKI WFH

Pemerintah tak bisa membiarkan hal ini terus terjadi. Nasib masyarakat pun akan semakin menderita jika terus-terusan tidak bekerja. Namun, keinginan Jokowi untuk beraktivitas di tengah covid-19 ini bukan berarti melonggarkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

"Belum (longgarkan PSBB) kita masih melihat angka dan fakta di lapangan. Intinya harus sangat hati-hati. Juga harus melihat kondisi masyarakat sekarang ini, yang terkena PHK, yang tidak berpenghasilan lagi, kita ingin masyarakat produktif dan aman di tengah covid-19," tutur Pratikno.

Pratikno mengatakan, keinginan ini berpatok dengan informasi WHO yang menyebut virus tersebut tak akan bisa hilang meski kurva melandai. Masyarakat harus bisa membiasakan diri untuk beraktivitas di tengah wabah mulai saat ini.

"Tidak menyerah (dengan covid-19), tapi menyesuaikan diri dengan protokol kesehatan yang ketat dilaksanakan. Ini bukan dilema. Kehidupan kita sudah pasti berubah untuk mengatasi risiko wabah. Itu keniscayaan," tuturnya.

Masyarakat boleh bekerja dengan membiasakan tatanan hidup baru. Protokol kesehatan harus tetap jadi nomor satu.

"Artinya kehidupan masyarakat berjalan, tapi juga harus bisa menghindarkan diri dari covid-19 dengan cara cuci tangan setelah beraktivitas, jaga jarak yang aman, dan pakai masker," ucap Pratikno.

Protokol kesehatan perlu diperketat dalam beraktivitas saat ini untuk menjaga adanya gelombang virus korona kedua. Pemerintah akan terus mengevaluasi perkembangan kasus setiap harinya sebelum memberi restu pembukaan sektor usaha.

"Akan kita putuskan setelah melihat fakta-fakta lapangan dan angka-angka dari kurva positif korona, kurva yang sembuh, dan kurva yang wafat," pungkasnya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya