Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Polri Selidiki Dugaan Pebudakan ABK WNI di Kapal Tiongkok

Yakub Pryatama Wijayaatmaja
18/5/2020 14:07
Polri Selidiki Dugaan Pebudakan ABK WNI di Kapal Tiongkok
Ilustrasi perbudakan(Dok MI)

POLRI akan menindaklanjuti dugaan adanya tindak kekerasan dan pelarungan jenazah terhadap anak buah kapal (ABK) Indonesia oleh kapal Luqin Yuan Yu 623 asal Tiongkok di laut Somalia. Dugaan tersebut didasari oleh sebuah video pelarungan jenazah ABK Indonesia yang kembali muncul.

Direktur Tindak Pidana Umum Badan Reserse Kriminal Polri, Brigjen Ferdy Sambo mengatakan pihaknya akan melakukan penyelidikan lebih lanjut dan telah berkoordinasi dengan Polda Jawa Tengah. Tak hanya Polda Jateng, Satgas Tidak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) juga akan ikut mengusut adanya dugaan korban penyiksaan terhadap ABK.

"Saya sudah berkoordinasi dengan Dir Krimum Polda Jateng Kombes Pol Budi Haryanto untuk melakukan penyelidikan terkait informasi soal ABK," ujar Ferdy, Senin (18/5).

Baca juga: DPR: Tuntaskan Maraknya Isu Perbudakan ABK WNI di Kapal Tiongkok

Sebelumnya, beredar video melalui sosial media Facebook yang memperlihatkan pelarungan atau pemakaman di laut dari ABK Indonesia oleh kapal asal Tiongkok. Dalam video tersebut, kata-kata yang digunakan kental dengan bahasa Jawa. Sehingga Polri pun meminta bantuan dari Polda Jateng dan Satgas TPPO.

"Polda Jateng akan mulai penyelidikan dengan asistensi satgas TPPO Bareskrim Polri," ungkap Ferdy.

Kapal Luqin yuan Yu 623 juga disinyalir melakukan perbudakan dan penganiayaan. Pasalnya, video yang diposting oleh Suwarno Cano Swe pada Jumat (15/5), terdapat tiga video yang memperlihatkan pelarungan ABK WNI dari kapal.

"Detik-detik pelarungan ABK indonesia yang dibuang di Laut Somalia oleh kapal Tiongkok dengan nama kapal Luqing yuan yu 623 dan perbudakan sekaligus penganiayaan main pukul tendang, pukul pakai pipa besi,botol kaca dan setrum pelumpuh,” tulis Suwarno.

Di dalam video tersebut juga terlihat seorang pria yang lemas dan tak bisa berdiri berbicara menggunakan bahasa jawa dan diduga menjadi korban setrum pihak kapal. Dua video lainnya memperlihatkan pelarungan ABK Indonesia yang telah meninggal. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya